Surabaya, Jawa Timur - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jombang menetapkan KH Abdurrahman Wahid yang akrab dipanggil Gus Dur sebagai Pahlawan Rakyat. Penetapan tersebut setelah mendengar penyampaian testimoni tentang sosok Gus Dur dan sepak terjangnya dari sejumlah wartawan senior, yang bertugas di Jombang serta testimoni dari teman akrab Gus Dur dan tokoh lintas iman dan lintas etnis yang tergabung dalam Forum Komunikasi Masyarakat Jombang (FKMJ).
"Hari ini kita telah sepakat menetapkan Gus Dur sebagai Pahlawan Rakyat. Kalau berbicara tentang kelebihan Gus Dur yang berkaitan dengan kemanusiaan dan kenegaraan sangat banyak. Karena Gus Dur merupakan sosok pelopor banyak hal. Diantaranya ketauhidan, keadilan, kesetaraan, toleransi dan kemanusiaan," papar Muhammad Syafi'I, Sekretaris PWI Jombang, usai acara Haul Gus Dur ke 13 di halaman kantor PWI Jombang.
Dalam acara peringatan meninggalnya Gus Dur yang 13 tersebut, selain berdoa dan membaca tahlil, sejumlah wartawan menyampaikan kesan-kesan serta responsifnya Gus Dur terhadap wartawan, pada saat Gus Dur pulang kampung ke Jombang, baik sebelum maupun setelah menjadi presiden.
"Selalu menjawab apa yang kita tanyakan kepada Gus Dur. Tetapi pertanyaan kita harus benar dan benar-benar memahami materi yang kita tanyakan. Sebab kalau kita tidak memahami, Gus Dur akan balik bertanya kepada kita," ungkap Sutono, Ketua PWI Jombang yang beberapa kali bertemu dan wawancara langsung dengan Gus Dur.
Kelebihan Gus Dur juga disampaikan para wartawan lain, seperti Arif Yulianto dari Harian Bhirawa, Yusuf Wibisono dari beritajatim.com dan Muhammad Mufid dari NetTV.
"Diakui atau tidak, saat ini sulit menemukan tokoh seperti Gus Dur," kata Arif Yulianto.
Selain dari para wartawan, testimoni juga disampaikan para tokoh lintas iman.
"Kami warga Tionghoa menganggap Gus Dur adalah pahlawan dan tokoh yang sangat kita hormati. Tanpa Gus Dur saya tidak mungkin berdiri disini bersama umat lain," kata Toni Harsono, Ketua Klenteng Gong San Kiong, Gudo.
Hal senada juga disampaikan tokoh umat agama lain dan penganut kepercayaan. Seluruhnya memuji kelebihan Gus Dur dari banyak hal, sehingga sampai saat ini makam Gus Dur selalu ramai diziarahi masyarakat lintas iman.
"Kami pernah didatangi orang satu bus dari Surabaya, seluruhnya lansia dan seluruhnya Tionghoa, minta diantar ke makam Gus Dur untuk ziarah. Begitu agung baik mereka sosok Gus Dur,” ujar Tjie Hwa, pengurus FKMJ.
Sementara teman akrab Gus Dur, H Ahmad Suudiatmo menceritakan sejumlah peristiwa di luar nalar yang dijumpai pada sosok Gus Dur.
"Pernah dalam sebuah acara, Gus Dur tidur sampai mendengkur keras. Tapi setelah bangun bisa menceritakan apa yang dibicarakan orang-orang tadi. Sebelum terpilih menjadi presiden, Gus Dur juga sudah tahu lebih dulu," kata Suudi yang namanya tercatat di Arsip Nasional sebagai sahabat Gus Dur.
"Dari berbagai ungkapan cerita dan testimoni tadi, tidak berlebihan kalau kita menetapkan KH Abdurrahman Wahid sebagai Pahlawan Rakyat. Kita ingin mendorong pemerintah segera menetapkan Gus Dur sebagai Pahlawan Nasional, meskipun gelar tersebut bukan keinginan Gus Dur dan keluarganya," kata Yusuf Wibisono, Wakil Ketua PWI Jombang. (usi/hen)
Load more