Selain dari hiasan buku yang memenuhi pohon, yang menarik lainnya adalah adanya QR code di beberapa buku untuk menarik minat mahasiswa milenial yang menggunakan gadget dapat mengetahui di mana posisi perpustakaan.
“Jadi kalau discan itu akan mengarahkan ke video yang menuntun mereka ke perpustakaan, karena perpustakaan ada di gedung sebelah. Ini adalah salah satu upaya kami untuk menjemput bola walaupun perpustakaan di beda gedung tetapi mereka bisa mengetahui," ungkap Abi.
Selain berisi video arahan menuju ke perpustakaan, beberapa QR code memiliki isi dari konten-konten tim Perpustakaan UC. Misalnya kanal Youtube, talkshow, koleksi-koleksi e-book dan podcast.
"Dan ada hadiahnya juga, agar mereka lebih semangat karena anak-anak milenial ini terbiasa dengan hal-hal instagramable yang mudah dijangkau dengan HP, agar semakin mengikuti," jelasnya.
Mengenai 1000 buku enterpreneur tidak hanya karya mahasiswa, tetapi juga buku-buku unggulan yang dapat menginspirasi pelaku usaha atau lebih mengenalkan aktivitas wirausaha.
Yehuda Abiel berharap dengan adanya pohon Natal 1000 buku enterpreneur kali ini, mahasiswa dapat memiliki semangat dan tidak pernah melupakan buku di tengah maraknya digitalisasi.
"Sebagai mahasiswa itu jangan pernah lupa pada buku atau perpustakaan dan jangan lupa juga kita harus terus bertumbuh karena di era banjir informasi ini sangat rentan mahasiswa terbawa arus, menjadi mahasiswa yang dapat memfilter informasi dengan membaca buku karena buku adalah sumber informasi yang sangat kredibel dan bisa dipertanggungjawabkan," harapnya. (zaz/hen)
Load more