Gresik, Jawa Timur - Kabupaten Gresik menempati urutan ke 5 se- Jawa Timur dalam kasus aktif TBC. Menyikapi hal itu sejumlah stakeholder di Kabupaten Gresik sepakat melakukan upaya kolaborasi untuk meminimalisir persebaran penyakit mematikan tersebut.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Gresik, dr. Puspitasari Wardani mengatakan kolaborasi dibutuhkan dalam penanggulangan TBC. Sesuai peraturan bupati (Perbup), pada 2028 Gresik menargetkan bebas TBC.
"Karena itu, seluruh elemen masyarakat harus berperan. Apalagi kasus TBC ini berbahaya dan menular," katanya saat kegiatan pernyataan bersama upaya kolaborasi penanggulangan TBC di salah satu Hotel di Gresik, pada Rabu (21/12).
Puspita menyatakan, tantangan utama dalam kasus TBC adalah kurang terbukanya pasien yang terduga terinfeksi. Dari beberapa kasus, pasien malu dan merasa dikucilkan di masyarakat.
Dari data dinas kesehatan, terdapat lima kecamatan yang tercatat memiliki kasus TBC terbanyak diantaranya Kecamatan Gresik, Kebomas, Manyar, Cerme dan Balongpanggang.
"Kami mengimbau yang mengalami gejala batuk-batuk parah atau dengan disertai penurunan berat badan agar melapor ke layanan kesehatan terdekat, nanti ditangani, gratis," tambah Puspita.
Sementara itu dari Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera (YABHYSA), Falaq Fazaruddin mengatakan pihaknya siap berkolaborasi dengan dinas kesehatan dalam penanggulangan TBC di Kota Gresik.
Load more