Banyuwangi, Jawa Timur - Penutupan massal galian C ilegal di Banyuwangi, Kamis (22/12), menuai reaksi. Salah satunya dari para sopir material yang tergabung dalam paguyuban sopir dump truck. Mereka mengancam akan menggelar aksi jika penutupan tambang material itu berlangsung lama.
“Sementara ini, kami menunggu perkembangan. Jika penutupan terlalu lama, kita juga akan bergerak,” kata koordinator paguyuban sopir dump truk Banyuwangi, Zaenuri melalui pesan singkat.
Menurutnya, para sopir memiliki keluarga yang harus dihidupi. Jika galian C ditutup, secara otomatis, mereka tak memiliki pekerjaan. Armadanya menganggur. Pihaknya berharap, ada solusi terbaik terkait galian C ini, sehingga para sopir bisa tetap menghidupi keluarga.
Penutupan galian C dilakukan serentak oleh Polresta Banyuwangi bersama personel Kodim, TNI AL, Satpol PP dan lembaga terkait. Operasi gabungan ini menyasar galian C yang belum mengantongi izin, namun nekat beroperasi. Galian C yang tersebar di beberapa titik dirazia, lalu ditutup karena tak bisa menunjukkan dokumen perizinan.
“Kegiatan penertiban ini sudah direncanakan jauh hari. Namun, karena kegiatan masyarakat, sehingga baru bisa dilaksanakan hari ini," kata Wakapolresta Banyuwangi AKBP Didik Harianto.
Penertiban galian C menindaklanjuti pengaduan dan informasi dari masyarakat. Isinya, ada sejumlah galian C ilegal yang beroperasi meski tak mengantongi izin. Aksi penertiban terbagi dalam lima tim, menyasar sejumlah titik yang tersebar di 11 kecamatan. Kegiatan penertiban ini diharapkan bisa memberikan pemahaman kepada pengelola galian C untuk mengurus perizinan. Sebab, galian yang berizin bisa memberikan sumbangan pendapatan asli ke daerah. (hoa/hen)
Load more