Malang, Jawa Timur - Upaya untuk membentuk kemandirian dan produktivitas bagi warga pasca menderita gangguan jiwa di Desa Wonorejo,Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, sebanyak 35 orang mendapatkan pelatihan membatik. Selain pelatihan, pasca mengalami gangguan jiwa, mereka juga mendapatkan bantuan peralatan membatik dari Yayasan Baitul Mal Perusahaan Listrik Negara (YBM PLN),Rabu (28/12).
Penyaluran bantuan dan pelatihan dari program CSI YBM PLN ini disalurkan melalui Yayasan Sedekah Masyarakat Indonesia (Semain) Malang. Ketua Yayasan Sedekah Masyarakat Indonesia Ruwiyanto membenarkan, jika bantuan yang diberikan kepada warga pasca mengalami gangguan jiwa itu merupakan program CSI dari YBM PLN.
"Benar mas, bantuan yang diberikan kepada warga eks gangguan jiwa berupa peralatan dan bahan untuk belajar membatik," kata Ruwiyanto.
"Mereka nantinya akan diajari belajar membatik ciprat oleh pendamping Posyandu Jiwa, warga setempat. Pelatihannya kurang lebih satu tahun, setelah mereka bisa membatik, nanti karya batik mereka juga kita bantu pemasarannya," ujarnya.
Pelatihan membatik ciprat bagi 35 eks ODGJ bagi warga Desa Wonorejo mendapat apresiasi dari Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Malang.
"Mereka harus dituntut kembali memiliki jiwa yang mandiri dan produktivitas seperti sedia kala," kata Retno Tri Damayanti, Kabid Rehabilitasi Sosial Dinsos Kabupaten Malang.
Lebih lanjut Retno Tri Damayanti menambahkan, aksi peduli dengan eks ODGJ dengan memberikan pelatihan merupakan pilot project, karena hal ini bisa motivasi menjadi pelopor Posyandu Jiwa di desa lainnya yang ada di Kabupaten Malang. Meski Posyandu Jiwa di Malang belum terbentuk.
"Yang menjadi harapan saya, apa yang dilakukan Yayasan Baitul Mal PLN dan Yayasan Sedekah Masyarakat Indonesia merupakan aksi positif. Hal ini perlu diteruskan dengan berkelanjutan, agar warga eks ODGJ memiliki hak yang sama seperti warga lainnya dan bisa motivasi menjadi pelopor posyandu jiwa lainnya yang ada di wilayah Kabupaten Malang,” lanjutnya. (eco/hen)
Load more