Dalam rangka pelaksanaan tol laut yang diikuti dengan terbitnya Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 161 Tahun 2015 tanggal 16 Oktober 2015 tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik untuk Angkutan Barang di Laut dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 168 Tahun 2015 tentang Tarif Angkutan Barang Dalam Negeri dan Bongkar Muat Dalam Rangka Pelaksanaan Tol Laut.
Yossianis menjelaskan, pemuatan pelayaran perdana kapal tol laut ke atas kapal Kendhaga Nusantara 7 hari ini memuat penuh dan melayani rute Surabaya, Larantuka, Lewoleba, hingga Kalabahi. Umumnya, muatan berisi barang kebutuhan sehari-hari, seperti beras, terigu, gula, sampai minyak.
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas Laut Kementerian Perhubungan (Dirlala Kemenhub RI), Hendri Ginting menuturkan, Pelni sendiri melampaui target produksi muatan tol laut di tahun 2022. Untuk tahun 2023 saja, ia mengamini target muatan tol laut Pelni naik hingga 21% dari tahun 2022 lalu.
Menurutnya, dalam tol laut tahun ini, ada tambahan 6 trayek baru. “Ini sebenarnya trayek lama, dari Tanjung Perak menuju Larantuka dangan wilayah lain sebagainya. Di 2023, ada penambahan 6 trayek, dari 33 menjadi 39 trayek,” tuturnya
Hendri menegaskan penambahan trayek itu lantaran disinyalir masih ada disparitas harga di beberapa daerah. Bahkan, mencapai 20% hingga 40%.
“Maka dari itu, negara hadir. Sehingga, muatan balik dan kebutuhan bapokpil di 3 TP (terpencil, terluar, dan keterbatasan) itu terpenuhi,” ujarnya.
Ia berharap muatan di tol laut lebih meningkat. Pun dengan rata-rata pada rute balik yang dinilai perlu dimaksimalkan lagi.
Load more