Banyuwangi, Jawa Timur - Aktivitas penyeberangan kapal fery di lintasan Ketapang Banyuwangi – Gilimanuk Bali terganggu. Angin kencang membuat lintasan Jawa - Bali ini terpaksa diberlakukan buka tutup. Selama Kamis (5/1) hingga Jumat (6/1) pagi, jalur penyeberangan ditutup sebanyak dua kali akibat angin kencang.
Penutupan pertama dilakukan Kamis (5/1) malam. Penyebrangan dihentikan hampir dua jam, mulai 19.00 WIB hingga 20.45 WIB. Akibat angin, seluruh kapal diminta menghentikan aktivitas. Sebab, kondisinya berbahaya untuk pelayaran. Penutupan penyeberangan kembali dilakukan Jumat (6/1) pagi. Aktivitas kapal dihentikan selama satu jam, mulai 09.20 WIB hingga 10.45 WIB.
Penutupan penyeberangan ini setelah melihat kondisi perairan yang tidak menentu, terutama akibat angin kencang. Begitu cuaca mereda, aktivitas penyeberangan akan kembali dibuka.
Angin yang melanda perairan Selat Bali rata-rata tembus 30 - 33 knot. Kondisi ini sangat berbahaya bagi pelayaran kapal ferry. Sebab, angin diikuti naiknya gelombang laut. Selain berbahaya untuk pelayaran, angin kencang akan menyulitkan kapal bersandar di dermaga.
Meski dua kali ditutup, tidak ada penumpukan kendaraan di areal Pelabuhan Ketapang. Sebab, penumpang dan kendaraan dalam kondisi normal. Apalagi, penutupan tak berlangsung lama. Biasanya, penumpukan kendaraan terjadi jika penutupan pelabuhan berlangsung lebih dari 3 jam.
"Kalau sekarang kendaraan hanya antri di dalam pelabuhan," jelasnya. (hoa/hen)
Load more