Banyuwangi, Jawa Timur - Para pelukis di Banyuwangi mulai naik kelas. Mereka merambah pasar digital untuk memasarkan karya seninya. Istimewanya, pemasaran ini berkolaborasi dengan sejumlah musisi papan atas nasional. Diantaranya, Sania, Once dan Yuni Shara. Pasar digital ini memanfaatkan teknologi blockchain dalam bentuk aset digital non fungible token (NFT).
Sebanyak 11 pelukis papan atas di Banyuwangi memanfaatkan teknologi ini untuk mendongkrak pemasaran, terutama menembus pasar dunia. Mereka tergabung dalam komunitas seni lukis "ArtOs Nusantara" yang pernah sukses menggelar pameran seni berskala nasional. Dari belasan seniman itu, terdapat 14 karya lukis yang ditawarkan menggunakan teknologi NFT. Seluruhnya dikolaborasikan dengan lagu-lagu hits yang dinyanyikan para musisi ternama itu.
"Ini adalah kolaborasi pertama di Indonesia. Pelukis Banyuwangi bersama musisi nasional berkolaborasi dalam pemasaran karya seni menggunakan platform NFT," kata Founder ArtOs Nusantara, Imam Maskun usai peluncuran NFT di Banyuwangi.
Dicontohkan, pembeli lagu "Tanda Tanda" yang dinyanyikan Yuni Shara akan mendapatkan lukisan NFT bertajuk "Bunga Asmara" karya pelukis Banyuwangi, Suryantara. Ada lagi, lukisan NFT "Kasmaran" karya pelukis Sugiono sebagai bonus pembeli lagu "Cintai Aku Lagi" milik penyanyi Sania. Lukisan NFT ini dikhususkan bagi 50 pembeli lagu pertama.
"Inovasi ini memiliki banyak manfaat bagi pelukis Banyuwangi dan penyanyi. Wadah baru ini memungkinkan pembagian royalti yang jelas, sehingga membantu pelaku seni, " kata Imam.
Diharapkan, inovasi baru ini bisa memotivasi pelukis dan seniman untuk berkarya. Lalu, mengajak para seniman mulai melek teknologi.
Load more