Lumajang, tvOnenews.com - Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Pos PVMBG Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro kembali melaporkan terjadinya erupsi Gunung Semeru (3.676 Mdpl) pada Senin (23/1/2023) pagi.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin 23 Januari 2023 pukul 05:48 WIB. Tinggi kolom letusan teramati ± 600 meter di atas puncak (± 4.276 meter di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi 100 detik," ujar Mukdas Sofian dalam laporan tertulisnya, Senin (23/1/2023).
Salam periode pengamatan selama 6 jam terakhir sejak pukul 24.00-06.00 WIB, Sofian juga melaporkan secara visual gunung terlihat jelas.
Sedangkan, asap kawah tidak teramati dan beberapa kali terdengar suara letusan.
"Teramati letusan 7 kali tinggi asap kurang lebih 500-700 meter dengan warna asap putih kelabu condong ke arah utara. Terdengar 6 kali suara letusan atau gemuruh," imbuhnya.
Secara kegempaan terekam telah terjadi 22 kali letusan, amplitudo 11-21 mm dengan durasi selama 65-130 detik.
Guguran sebanyak 3 kali dengan amplitudo 2-5 mm dengan durasi selama 30-55 detik.
Untuk vulkanik dalam terekam 2 kali dengan amplitudo 21-22 mm, S-P 3 detik dengan durasi selama 25-40 detik.
Gunung Semeru, Senin (23/1/2023). Dok: Wawan/tvOne
Kalaksa BPBD Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi menyatakan jika saat ini aktivitas Gunung Semeru sedang mengalami peningkatan.
"Aktivitas Gunung Semeru memang sedang mengalami peningkatan. Pada status siaga atau level 3 saat ini. Kondisi itu dikategorikan masih normal. Berbagai aktivitas kegempaan hingga luncuran lava pijar memang terus-menerus terjadi hingga saat ini," ujar Patria.
Patria tetap mengingatkan warga agar selalu mematuhi rekomendasi yang telah diberikan serta mewaspadai potensi terjadinya awan panas guguran.
Pasalnya, saat ini sedang terjadi penumpukan material lava di sepanjang bibir kawah hingga ke ujung lidah lava.
Patria juga mengimbau warga untuk lebih bijak dalam bermedia sosial terutama terkait informasi perkembangan Gunung Semeru.
"Yang terpenting masyarakat juga harus bijak dalam bermedia sosial. Jangan mudah percaya dengan informasi yang belum jelas sumbernya sehingga tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya," pungkasnya. (wso/nsi)
Load more