Banyuwangi, tvOnenews.com - Pelantikan 651 Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Kabupaten Banyuwangi digelar cukup unik. Seluruhnya menggunakan pakaian adat Osing. Pelantikan digelar di Alun-alun Taman Blambangan, ikonik kota Banyuwangi.
Penggunaan kostum adat ini adalah instruksi dari KPU Pusat. PPS pria menggunakan baju khas hitam-hitam, memakai udeng alias ikat kepala. Sedangkan, PPS perempuan memakai kebaya hitam.
“Ini adalah instruksi dari KPU Pusat. Pelantikan PPS menggunakan kostum adat dan lokasinya dipilih ikonik wilayah,” kata Komisioner KPUD Banyuwangi Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan Sumberdaya Manusia, Dian Purnawan disela pelantikan PPS, Selasa (24/1) siang.
Pihaknya memilih Taman Blambangan untuk pelantikan karena tempat ini menjadi ciri khas Kabupaten Banyuwangi. Selain itu, lokasinya cukup luas dan ikonik. Ada bangunan peninggalan sejarah Banyuwangi berupa bangunan mirip candi.
Personel PPS yang dilantik ini berasal dari 189 desa di Banyuwangi. Masing-masing desa diisi 3 personel. Selain personel yang dilantik, pihaknya menyiapkan juga tiga personel PPS cadangan di masing-masing desa. Mereka akan menjadi pengganti antar waktu jika muncul kejadian luar biasa.
“Jadi, tiga calon pengganti ini menjadi cadangan,” tegasnya.
Seluruh anggota PPS yang dilantik langsung diperintahkan bertugas di wilayah desa. Mereka diminta berkoordinasi dengan pemerintah desa menyiapkan tahapan Pemilu. Diantaranya, menyiapkan kantor sekretariat. Lalu, merekrut 1 tenaga sekretaris dan 2 personel kesekretariatan.
“Tugas PPS ini perlu dukungan dari pemerintah desa. Ini perlu dikoordinasikan,” kata Dian.
Selain berkoordinasi dengan pemerintah desa, seluruh personel PPS mulai menggelar perekrutan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih). Jumlahnya disesuaikan dengan Tempat Pemungutan Suara (TPS) di masing-masing desa. Total TPS di Banyuwangi sebanyak 5.195 titik. Pemutakhiran data ini akan dilakukan serentak. (hoa/gol)
Load more