Lumajang, Jawa Timur - Gunung Semeru (3.676 Mdpl) di Kabupaten Lumajang, terus menunjukkan peningkatan aktivitas. Terpantau, Selasa (24/1) gunung tertinggi di Pulau Jawa ini, kembali mengalami erupsi. Dikutip berdasarkan laporan petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Pos Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Gunung Sawur, erupsi Gunung Semeru terjadi pada pukul 05.10 WIB hari ini dengan tinggi kolom letusan 500 meter di atas puncak.
Dalam laporan tertulisnya, Sofian mengatakan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya.
“Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi 100 detik,” katanya.
Sebagai upaya antisipasi dan pengurangan resiko bencana, masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
“Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi atau di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak,” ungkapnya.
Di samping itu, masyarakat juga diminta tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
“Waspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” pungkasnya.
Meskipun terus mengalami peningkatan aktivitas, Gunung Semeru hingga saat ini masih berstatus siaga atau level 3. (wso/hen)
Load more