Ngawi, Jawa Timur - Nasib nahas dialami Widodo (48) warga Desa Dawung, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi, yang ditemukan warga tewas mengenaskan tak jauh dari perlintasan KA tak terjaga, di Desa Tepas, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jumat (3/2).
Korban yang merupakan seorang pedagang singkong di kompleks pasar tradisional (Pasar Kliwon) di Desa Tepas Geneng, Ngawi ini tewas tersambar kereta api Logawa jurusan Purwokerto-Jember usai buang air kecil di dekat perlintasan KA.
“Bapak itu kan jualan singkong, nah waktu itu bapaknya nggak pamit mau kemana, saya kan masih melayani pembeli, tahunya ya ada orang teriak-teriak pas tak lihat ternyata bapak,” kata Siti.
Sementara itu, Kapolsek Geneng AKP Farid Suharta membenarkan jika di daerahnya terdapat seorang pedagang pasar yang tewas tersambar KA Logawa di perlintasan KA tak terjaga.
Menurut keterangan sejumlah saksi peristiwa ini berawal saat korban yang berjualan singkong setiap pasaran hari kliwon atau 5 hari sekali, hendak buang air kecil tak jauh dari lapaknya di kompleks Pasar Kliwon Desa Tepas, Kecamatan Geneng, Ngawi.
“Memang benar, dan korban itu adalah seorang pedagang ubi-ubian atau ketela. Nah korban itu diperkirakan buang air kecil di situ,” terang Farid.
Nahasnya, saat hendak kembali ke lapak, tanpa disadari korban tersambar kereta api dari arah Jakarta menuju Stasiun Madiun. Bahkan korban sempat terpental sejauh 40 meter dari lokasi pertama tertabrak.
“Gak banyak yang tahu ya, karena korban saat itu tidak pamitan dengan karyawan kalau mau keluar kios. Nah saat dia balik dari buang air kecil, mau ke lapaknya mungkin nggak tolah-toleh gitu, jadi langsung kesambar kereta,” imbuhnya.
Korban kemudian dievakuasi petugas ke kamar mayat RSUD Soeroto Ngawi, guna keperluan visum dan identifikasi. Dugaan sementara, korban tewas akibat kurang berhati-hati saat akan menyeberang perlintasan KA. Kasus kecelakaan ini pun kini telah ditangani Polsek Geneng Ngawi. (men/hen)
Load more