Sementara itu, kepanikan warga Dusun Kajar Kuning sempat terjadi pada Minggu (5/2/2023) malam saat mendengar suara gemuruh yang cukup keras dari arah Gunung Semeru.
Warga yang masih trauma saat itu langsung berhamburan menyelamatkan diri dan mengungsi karena mengira sedang terjadi erupsi susulan.
“Tadi malam kami memang panik saat mendengar suara gemuruh dari Gunung Semeru. Awalnya kami mengira ada pohon tumbang akibat angin kencang, tapi keras sekali. Apalagi Gunung Semeru tidak kelihatan akibat tertutup mendung. Kami menduga ada erupsi susulan sehingga kami memutuskan untuk mengungsi ke Gunung Sawur,” katanya.
Mendengar informasi adanya kepanikan warga, Kapolres Lumajang AKBP Boy Jeckson Situmorang langsung mendatangi Dusun Kajar Kuning untuk menenangkan warga.
“Memang ada warga yang panik dan sempat mengungsi, tapi satu jam kemudian sudah balik lagi. Kita kasih pemahaman jika dari pos pantau juga menyatakan tidak terekam adanya erupsi maupun awan panas guguran. Kita maklum warga memang masih trauma setelah siang hari sebelumnya Gunung Semeru erupsi,” jelasnya.
Boy menambahkan hingga saat ini belum diperoleh adanya informasi dampak dan korban yang jatuh akibat erupsi dan APG yang terjadi pada Minggu siang sebelumnya.
“Dari hasil koordinasi dengan pihak terkait serta laporan polsek, tidak ada laporan dampak maupun korban akibat APG siang tadi. Meski demikian, kami tetap mengimbau warga untuk selalu waspada,” pungkasnya. (wso/nsi)
Load more