Mojokerto, Jawa Timur - Penyidik Satreskrim Polrestabes Kota Surabaya membongkar makam seorang taruna Politeknik Pelayaran Surabaya, yang diduga menjadi korban penganiayaan, yang dilakukan oleh para taruna seniornya di Desa Puloniti, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto. Pembongkaran dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian korban yang diduga tidak wajar.
Pembongkaran makam Taruna Politeknik Pelayaran dilakukan Penyidik Satreskrim Polrestabes Surabaya di pemakaman umum, Desa Puloniti, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto.
Pembongkaran makam ini dilakukan atas permintaan keluarga tentang adanya dugaan penganiyaan yang dilakukan oleh para senior taruna Polikteknik Surabaya. AKP Zainul Abidin Kanit Resmob Polrestabes Surabaya mengatakan pembongkaran dilakukan tim gabungan Polrestabes dan Polda Jatim. Nantinya dari hasil otopsi jenazah akan diketahui penyebab kematian korban yang menjadi dasar laporan keluarga ke polisi.
“Hari ini kita melakukan pembongkaran makam korban yang diduka meninggal karena penganiayaan. Kita menerjunkan tim foresik Polda Jatim. Ini penting sekali dalam rangka penyidikan dan ini akan menjawab penyebab kematin korban. Sementara kemarin ada 13 saksi yang diperiksa,” kata AKP Zainul Abidin, Kanit Resmob Polrestabes Surabaya.
Sementara itu Muhammad Yani, ayah korban mengatakan dirinya mendapat kabar anaknya meninggal pada Minggu malam pukul 22.45 WIB dari pihak Politeknik Pelayaran Surabaya. Hingga akhirnya ia datang ke Rumah Sakit Jemursari untuk memastikan keadaan korban. Namun, saat dilihat kondisi mayat tidak wajar, diduga ada tanda-tanda penganiayaan. Ditemukan sejumlah luka pada tubuh dan wajah korban.
“Ya cerita awal pukul 22.45 WIB, saya dapat kabar dari dokter poltek anak saya meninggal dunia di RS Sukolilo. Mendapat kabar tersebut saya dari Mojokerto langsung datang ke rumah sakit tersebut. Melihat kondisi nggak wajar pada anak saya, saya lapor ke polisi. Ketidakwajaran yang saya lihat, ada luka lebam lecet di dagu sobek, gigi depan rompal, dua hidung gosong, dahi kanan kiri gosong, dada gosong, leher gosong. Ini berbeda dari keterangan informasi dari pengasuh katanya tergelincir di kamar mandi,” jelas Muhammad Yani, ayah korban.
Load more