"Alhamdulillah kemarin juga dibantu banyak relawan, totalnya sekitar 10 ribu orang, ada dari siswa sekolah, mahasiswa, anggota Pramuka, bahkan volunter dari KONI Sidoarjo yang mengerahkan atlet nya, ditambah kemarin relawan dari pemerhati lingkungan," sampainya.
Lebih lanjut Bahrul Amig mengungkapkan, bahwa komitmen Kabupaten Sidoarjo dalam menangani sampah tidak diragukan. Bahkan selangkah lebih maju dari daerah lain. Pasalnya penanganan sampah bukan hanya soal memindahkan sampah. Dipindahkan ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir), setelah itu selesai. Namun dengan mengelolanya. Memilahnya yang dilakukan mulai dari TPA sampai TPST (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu). Oleh karenanya peran TPST yang tersebar berbagai desa sangat penting.
"Sidoarjo itu komitmennya bukan memindah sampah tetapi mengelola sampah, jadi sampah-sampah yang dikumpulkan ini sebagaian menuju tempat pengelolaan sampah yang berada disekitar sini, peran mereka sangat membantu,"ucapnya.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan PTSP Sidoarjo, Rudi Setiawan mengatakan ada sekitar 70 pegawainya yang ikut bersih-bersih GOR Sidoarjo bersamanya. Meski hampir seluruh ASN diajaknya namun ia yakinkan tidak mengganggu pelayanan publik. Pasalnya pelayanannya sudah seluruhnya berbasis online.
"Hampir seluruh ASN kita terjunkan kesini, namun tidak mengganggu pelayanan publik karena saat ini pelayanan kita sudah online semua," ucapnya.
Rudi juga mengatakan sebelumnya bersih-bersih sampah dilakukan didepan kantornya. Pasalnya kantornya menjadi salah satu zona kedatangan para tamu resepsi puncak 1 abad NU kemarin. Setelah itu menyisir GOR Sidoarjo dengan jalan kaki. Sapu dan cikrak sampah dibawanya. Fokus bersih-bersih dilakukan diluar dan juga dalam stadion Gelora Delta.
"Kebetulan kantor dekat (GOR) ya, kita bersihan sampah didepan kantor kemudian menyisir sampai ke stadion,"ujarnya. (khu/gol)
Load more