Lanjut Eriga, setelah itu ia diperintahkan untuk standby di dalam truk. Truk tersebut digunakan untuk membawa korban Kanjuruhan. Setelah beberapa korban berhasil dievakuasi ke dalam truk. Eriga mengemudikan truk tersebut menuju ke rumah sakit terdekat.
Namun pada saat berada di gerbang masuk Stadiun Kanjuruhan, ia mengatakan truk yang dibawa dilempari paving oleh sejumlah suporter.
“Saya lewat kobaran api, dua mobil terbakar. Ada celah saya lewat terus ke kiri, lalu truk saya habis. Jadi dari kobaran api kedua dari depan kaca tengah saya pecah, dilempar paving. Mengenai suporter yang saya bawa,” ungkapnya.
“Saya tetap lanjut nyalakan sirine. Akhirnya mengundang massa dan deilmpar lagi sampe habis kaca truk saya, untung saya masih pakek helm,” lanjutnya.
Kemudian, ia berhasil keluar dari area stadiun dan menuju ke RSUD Kanjuruhan dan lanjut ke RS Wava Husada. Namun ia mengatakan tak sanggup menurunkan korban karena pingsan.
“Saya sampe ga sempat menurunkan korban, saya pingsan dan sesak. Saya cuma luka lecet ditangan, kena kaca. Setelah saya siuman, saya cuma liat security. Saya minta disembunyikan di pos satpam. Lalu, saya ada yang manggil-manggil, ternyata propam, namanya pak Tri, lalu saya dibawa kembali ke Mako,” ujarnya. (gol)
Load more