Sekadar informasi, berdasarkan penelusuran Bareskrim Polri, kebakaran 2009 kala itu disebabkan oleh gesekan antara slot ukur dan alat pengambil sampel bahan bakar minyak (BBM), yang mengakibatkan percikan api menyambar bensin tangki nomor 24.
Akibat kebakaran itu, satu orang petugas keamanan meninggal, dan kerugian yang dialami Pertamina sekitar Rp 17 miliar.
Usai kejadian itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta PT Pertamina (Persero) menjaga standar keamanan dan keselamatan di kilang minyak.
Saat itu Jusuf Kalla juga meminta Pertamina segera membebaskan lahan di sekitar depo. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga mengusulkan zona penyangga dengan jarak 50 meter antara depo dan permukiman.
Meski demikian, proses pembebasan lahan dan pembangunan zona penyangga justru tidak ada kejelasannya. (rpi/ebs)
Load more