KST Egianus Kogoya sudah diingatkan oleh Pendeta asal Kp Wosak untuk tidak membunuh masyarakat di kampung Nogoloit tahun lalu, malah Pendeta tersebut ditembak mati bahkan pada bulan Februari 2023 yang lalu KST Egianus Kogoya kembali membunuh anak kecil suku Papua dari tokoh masyarakat Kampung Pimbinom atas nama Yuangga Tabuni hanya karena tidak mampu memberi makan terhadap KST Egianus Kogoya dkk," jelas Danrem 172/PWY.
"Kepada semua tokoh, mari kita bersama bahu membahu membangun Papua. Tidak ada stigma TNI Polri melakukan penyisiran, karena tugas TNI Polri memiliki tugas sesuai Inpres no. 9 tahun 2020 perintah Presiden kepada TNI Polri untuk wujudkan perdamaian kedamaian di tanah Papua serta dukung pembangunan yang dilakukan Pemerintah Daerah dan TNI siap mendukung serta menjaga perencanaan dan pembangunan," kata Danrem 172/PWY.
Upaya-upaya yang dilakukan TNI Polri memang mengalami beberapa kendala seperti diungkapkan Brigjen TNI J.O. Sembiring bahwa pihaknya mengalami kesulitan karena KST Egianus Kogoya selalu membawa anak-anak kecil, kaum perempuan dan mama mama sebagai tameng.
"Namun saya sampaikan semua itu adalah tantangan, sehingga saya tekankan kepada prajurit dalam bertempur harus cerdas dengan sasaran terpilih. Dan sampai saat ini sudah profesional dengan tidak melakukan bombardir pemukiman dan tidak membakar rumah maupun honai milik masyarakat, karena masyarakat tidak semua mendukung kepada KST, namun karena takut."
"Kami akan terus berupaya cegah stigma buruk kepada TNI karena tugas pokok TNI sudah jelas ; menegakkan kedaulatan, menjaga keutuhan wilayah dan melindungi segenap bangsa di Papua," kata Danrem 172/PWY.
"Sehingga jika ada pihak-pihak yang masih mendukung KST Egianus Kogoya maka patut diduga mereka adalah bagian dari jaringan KST," tegas Danrem 172/PWY.
Menyikapi beredarnya video Pilot Susi Air, Danrem 172/PWY mengatakan hal tersebut merupakan bagian dari propaganda pihak KST yang mendapat arahan dari Semby Sambom yang merupakan bagian dari jaringan teroris.
Load more