Jakarta, tvonenews.com - Direktur Eksekutif Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua, Theo Hesegem mengatakan keluarga korban yang tewas saat kerusuhan 23 Februari 2023 lalu telah diberikan uang duka pengobatan oleh Pemerintah setempat.
Menurut Theo, pemberian uang duka itu sebesar Rp500 juta per keluarga korban. Sedangkan biaya pengobatan tergantung dengan luka yang diderita.
“Per keluarga korban luka berat Rp50 juta, kemudian luka ringan itu Rp20 juta, yang paling ringan itu 5-10 juta,” kata Theo dalam acara “Diskusi Publik Wamena Berdarah 2023”, Selasa (14/3/2023).
Namun demikian, menurut Theo, pihaknya akan berupaya mengajak keluarga korban kerusuhan Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan untuk membuat laporan polisi guna mengusut kasus tersebut.
Meski keluarga korban telah mendapat bantuan berupa uang duka pengobatan, kata Theo kasus ini tak bisa lenyap begitu saja.
Dalam kesempatan yang sama, Perwakilan Koalisi Kemanusiaan untuk Papua, Anum Siregar mengatakan proses hukum mesti berlanjut meski keluarga korban sudah mendapat bantuan dana.
“Kita harus satu paham bahwa uang dikasih itu adalah uang kemanusiaan, karena banyak korban dengan masyarakat yang komunal, untuk kumpul sama-sama, untuk ke rumah sakit, untuk duka yang panjang, tapi itu tidak boleh menghapus pidana,” kata Anum.
Sebelumnya, kerusuhan Wamena terjadi pada Kamis, 23 Februari 2023. Penyebabnya karena ada dugaan isu penculikan anak.
Dari isu tersebut, polisi yang tengah mencegah agar tidak terjadi tindak main hakim sendiri kepada dua terduga pelaku yang merupakan pedagang non-Papua. Namun sekelompok massa menyerang aparat hingga akhirnya muncul kerusuhan.
Dari peristiwa itu, 12 orang tewas, korban luka dari aparat keamanan 18 orang dan warga 32 orang. Sebanyak 13 ruko dan 2 rumah warga dibakar massa.
Load more