Targetnya bisa menarik sampai 2.000 wisatawan mancanegara dengan beragam kegiatan seni, budaya, musik, film, bazaar UMKM, sampai event olahraga seperti fun run.
“Nanti kami akan kerjasamakan juga dengan Papua Youth Creative Hub yang baru saja diluncurkan di Jayapura. Untuk fun run sendiri tentunya akan membawa daya tarik tersendiri serta sesuatu fenomena yang spektakuler, karena berlari melintasi dua negara,” ujar Sandiaga.
“Sementara Bazaar UMKM kita harapkan dapat menggerakkan roda perekonomian khususnya bagi pelaku ekonomi kreatif Papua, sehingga kerajinan tangan khas Papua, fesyen, kuliner ini bisa kita dorong. Untuk kebangkitan pariwisata dan penciptaan 4,4 juta lapangan kerja di tahun 2024,” katanya.
Kepala Administrator Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, Yan Numberi, berharap PLBN Skouw dapat kembali seperti pada awal diresmikan. Di mana para pelancong yang berasal dari Indonesia boleh bebas melintas ke Papua New Guinea tanpa menggunakan paspor dan begitu sebaliknya. Sehingga perlu dikaji kembali terkait dengan pemberian bebas visa kepada wisman asal Papua New Guinea.
Di samping itu, Yan Numberi, menyambut baik penyelenggaraan kembali Festival Crossborder yang rencananya akan diselenggarakan pada 2023.
“Karena pada saat pelaksanaan Festival Crossborder beberapa tahun lalu meningkat sekali pengunjung di lintas batas ini. Dengan demikian kalau Festival Crossborder ini kita kembalikan, saya yakin pengunjung akan kembali melintas seperti biasa pada awal PSBN Skouw di buka,” ujar Yan Numberi.
Usai berdiskusi, Menparekraf Sandiaga mengunjungi Pasar Skouw yang letaknya tidak jauh dari PLBN Skouw. Pasar Skouw sendiri menjadi pusat aktivitas jual beli di daerah perbatasan dan menjadi tempat favorit masyarakat Papua New Guinea untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari.
Load more