Manggarai, tvOnenews.com - Dua bocah perempuan tewas tenggelam di Tiwu Mok kali Wae Kebong Desa Pinggang Kecamatan Cibal Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur, Sabtu (25/3/2023).
Kanisius Jabur, seorang warga Pinggang yang ikut mengevakuasi korban menuturkan, dia bergegas dari kebunnya ke sungai usai mendengar teriakan anak-anak yang memberitahukan dua teman mereka yang tenggelam.
"Saya ke sungai setelah mendapat teriakan anak-anak lainnya kalau ada yang tenggelam. Di situ saya yang mengangkat tubuh Serviana dan lanjut gendong ke kampung sedangkan korban yang satunya diangkat keluar dari dalam air sebelum saya datang. Warga lain dan saya berniat membawa korban ke pustu,” tutur Kanisius kepada wartawan di Puskesmas Pagal.
Jarak lokasi kejadian dengan kampung Pinggang, terang Kanisius, tak kurang dari 10 kilometer dan hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki.
“Itu kita jalan kaki hampir 30 menit. Dari lokasi ke kampung itu sekitar 10 kilometer Pak. Dari jalan raya ke Puskesmas Pagal juga jauh. Tadi itu kita bawa korban ke puskesmas lanjut dengan sepeda motor,” ujarnya.
Korban pergi berenang saat orang tua mengetam padi
Dilanjutkan Jabur, dua korban pergi berenang ke Tiwu Mok ketika orang tua mereka sedang mengetam padi di persawahan yang berada di dekat kali Wae Kebong.
“Dua korban ini tinggal bertetangga di kampung Pinggang. Jadi orang tua mereka ini sudah tiga hari pulang-pergi untuk mengetam. Kalau anak-anak memang sudah biasa berenang di situ. Air juga tidak begitu dalam ya cuma 1,5 sampai 2 meter. Saat kejadian juga tidak sedang hujan,” ungkap Kanisius Jabur.
Korban tidak bernapas saat tiba di Puskesmas
Terpisah, Saturnus Ndara selaku salah satu petugas medis yang menangani kedua korban mengatakan jika kedua korban tiba di puskesmas Pagal dalam kondisi tidak bernapas.
"Keduanya tidak sadarkan diri saat tiba di Puskesmas. Hasil pemeriksaan medis atas tubuh korban SEE ditemukan bibir kebiruan, nadi tidak teraba, vena karotis tidak teraba dan tidak ada luka disekitar tubuh, sementara hasil pemeriksaan luar dari korban SP ditemukan gigi dan gusi berdarah, nadi tidak teraba, vena karotis tidak teraba dan tidak ada luka disekitar tubuh,” jelas Saturnus.
Meski telah berupaya memberikan tindakan pertolongan yakni pemasangan oksigen RJP 5 siklus oleh petugas medis, namun sayang nyawa kedua bocah malang ini tak tertolong.
"Setelah diperiksa dokter Wayan pada pukul 14.45 WITA korban SEE dinyatakan meninggal dunia sementara korban SP dinyatakan meninggal dunia pukul 15.30 WITA,” imbuhnya.
Jasad kedua korban telah dibawa kembali ke kampung Pinggang menggunakan mobil ambulance Puskesmas Pagal.
Serlina Ekati Eyen diketahui sebagai murid kelas V SD Inpres Barang dan Serviana Pampu merupakan siswi kelas I di sekolah yang sama. (jku/ade)
Load more