Sumbawa, tvOnenews.com - Puluhan mahasiswa dan pemuda dari Kecamatan Orong Telu, menggelar aksi demonstrasi di Kantor Bupati Sumbawa, Selasa 2 Mei 2023 pagi.
Situasi yang semula tertib dan damai seketika berubah ricuh. Massa memaksa masuk untuk menemui bupati. Meski dihadang puluhan anggota Satpol PP yang diback-up aparat kepolisian Polres Sumbawa, massa tetap merangsek ke dalam lobby.
Aparat berusaha menenangkan massa dengan menghadirkan Asisten Pembangunan Sekda Sumbawa, Lalu Suharmaji, untuk memberikan penjelasan terhadap sejumlah tuntutan yang disuarakan. Namun massa menolak dan tidak bersedia untuk diterima asisten.
Massa semakin emosi mencoba menembus blokade aparat. Saling dorong tak bisa dihindari, bahkan konflik fisik pun terjadi antara pendemo dan Satpol PP. Beberapa pentolan aksi terluka termasuk Kordinator Umum, Rudini. Seorang pendemo pingsan.
Situasi terkendali setelah ditengahi oleh aparat kepolisian. Sebanyak 20 perwakilan massa selanjutnya diizinkan masuk dan diterima Wakil Bupati Sumbawa, Dewi Noviany di ruang Rapat Lantai I Kantor Bupati Sumbawa.
Dalam orasinya, massa menyampaikan beberapa tuntutan. Yaitu, meminta dan mendesak pemerintah daerah untuk menetapkan dan memperjelas status Jalan Lenangguar—Orong Telu. Kedua mendesak pemerintah untuk merubah status jalan Kelawis—Mungkin, dari jalan lingkungan ke jalan kabupaten.
Ketiga, meminta pemerintah daerah untuk memperbaiki ruas jalan Orong Telu—Lenangguar dalam waktu segera, termasuk menuju Orong Telu sampai ke Desa Mungkin. Massa juga meminta untuk dianggarkan pembangunan Jembatan Berang Punik dan Jembatan Peneseg. Terakhir, meminta kejelasan kepada Wakil Bupati Sumbawa terkait anggaran Inpres Rp 48 Milyar Tahun Anggaran 2023.
“Kami segera dalam masa panen. Kami kesulitan menjual dan mengangkut hasil panen karena jalan rusak. Kondisi jalan di desa kami, membuat kami menderita. Ini sangat mendesak dan harus segera dituntaskan. Harus ada solusi hari ini,” tegas Rudini Koordinator Aksi.
Menurutnya, dari pertemuan dengan pemda, hasilnya dijanjikan akan segera memenuhi tuntutan masyarakat.
"Alhamdulillah sudah direspon. Wabup berjanji akan segera menurunkan tim dan meperbaiki jalan rusak. Kalau tuntutan kami tidak diindahkan, kami akan demo dengan massa lebih banyak," tegas Rudini.
Tuntutan masyarakat Kecamatan Orong Telu yang menggelar aksi demo di Kantor Bupati Sumbawa, direspon Wakil Bupati Sumbawa, Dewi Noviany. Saat menerima pendemo, Wabup yang didampingi Asisten Pembangunan, Lalu Suharmaji, Sekdis PUPR, Muttakin ST., Kabid Bina Marga PUPR Sumbawa, Iyang Syahruddin, Kabag Pembangunan Yudhi Patria Negara, Kabag Ekonomi Khaeruddin dan pejabat lainnya, mengatakan akan segera menangani infrastruktur jalan yang terbilang parah.
Namun untuk menanganinya, dinas terkait akan turun ke lapangan melakukan survey atau pengecekan untuk menentukan titik-titik mana yang akan diprioritaskan dalam jangka pendek.
“Menjadi kewajiban pemerintah untuk memberikan perhatian, karena ini menyangkut kepentingan masyarakat,” kata wabup.
Ditemui terpisah, Sekdis PUPR Sumbawa, Muttakin, didampingi Kabid Bina Marga, Iyang Syahruddin, menyebutkan, ada tiga ruas jalan yang telah diusulkan ke Kementerian PU melalui Direktorat Jenderal Bina Marga Balai Pelaksanaan Jalan Nasional NTB. Tiga ruas jalan itu adalah ruas jalan Lenangguar--Teladan sepanjang 9 kilometer dengan anggaran sebesar Rp 19,3 Milyar, dan ruas jalan Teladan—Kelawis sepanjang 26 kilometer senilai Rp 32,5 Milyar.
Kedua ruas jalan ini dilakukan pemeliharaan berkala, sebab sebelumnya pernah diaspal. Kemudian ruas jalan Tepal—Batu Rotok sepanjang 11 kilometer senilai Rp 94,4 Milyar untuk peningkatan jalan tanah menjadi hotmix.
“Penanganan jalan ini masuk dalam desk usulan penanganan jalan daerah melalui Inpres nomor 3 tahun 2023. Progressnya dari daftar long-list (daftar panjang) kini telah bergeser ke shortlist (daftar pendek). Insya Allah dikerjakan tahun depan secara bertahap,” ujarnya. (irw/mtr)
Load more