Ambon, tvOnenews.com - Fenomena laut terbelah di Ambon, Ahli Oseanografi Fisika, bidang pemodelan oseanografi fisika (untuk gerak air alut dan sedimentasi), Dr.Yunita A. Noya, terhadap fenomena yang terjadi menjelaskan tepatnya di sekitar Jembatan Merah Putih (JMP) atau Ambang Poka - Galala merupakan ambang (sill) berbentuk selat sempit dan dangkal, di mana ambang tersebut merupakan penghubung antara Teluk Ambon Luar (TAL) dan Teluk Ambon Dalam (TAD).
“Saat kejadian arus terbelah tadi siang (pukul 13.00 – 15.00), kondisi perairan sedang menuju pasang,” jelasnya.
Secara teori, menurut spesifikasi Doktor yang mebidangi pemodelan oseanografi fisika Unpatti ini, pola arus yang terjadi di sekitar JMP merupakan pola arus pasang surut (Arus Pasut), yaitu arus yang disebabkan oleh pasang surut (Pasut).
Dikatakan, mekanisme gerak air menuju pasang pada Teluk Ambon, secara teoritis adalah arus (aliran massa air) dari TAL bergerak masuk menuju ke TAD. Karena kondisi perairan menuju pasang sehingga menyebabkan kecepatan aliran masuk yang masuk ke TAD cukup maksimum.
“Berdasarkan pengamatan masyarakat nelayan, yang mana melihat adanya Kapal TNI-AL melewati JMP dan setelah itu menyebabkan terjadinya pola arus (seperti ada pusaran di bagian kiri dan kanan) serta membentuk garis (seperti air terbelah). Untuk menjelaskan pola aliran arus demikian, maka Kapal TNI-AL
yang lewat tadi, dapat menyebabkan gerakan aliran (seperti arus) akibat gaya eksternal,” pungkasnya.
Load more