"Kalau 'gak digituin', (lahan) kita buat parkir motor. Parkir motor, (tarif) satu motor Rp10ribu, kalau digantikan bajaj, bisa nampung lima motor. Tahun lalu ditarik Rp2.000 sekali angkut penumpang, sekarang naik Rp5.000. Kita mau lawan juga mereka 'diayomi' sama petugas," kata AR.
AR mengaku selain kepada supir bajaj, oknum ormas tersebut juga meminta iuran harian kepada pedagang kaki lima (PKL) di kawasan pintu masuk Gambir Expo, tepatnya di Jalan Benyamin Suaeb.
Sementara itu, Kepala Seksi Pengendalian Operasional Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Sudin Perhubungan Jakarta Pusat, Haryo Bagus Kusuma Dewa, saat dihubungi terpisah mengatakan wilayah tersebut merupakan wilayah operasional Sudin Perhubungan Jakarta Utara.
Namun demikian, ia meminta agar masyarakat maupun sopir transportasi umum dapat melaporkan hal itu jika ada oknum Sudin Perhubungan atau berseragam Dinas Perhubungan yang meminta pungutan liar.
"Itu masuk di wilayah Pademangan, Jakarta Utara, bukan wilayah kami. Namun, jika ada foto atau nama oknum tersebut, kami dapat telusuri dan tentunya akan dikenakan sanksi," kata Haryo Bagus. (ant/ebs)
Load more