Sementara humas PT. Mustika Sembuluh, Rahmad, mengaku belum bisa berkomentar banyak terkait masalah adanya aksi penutupan pabrik dan akses jalan ke perusahaan mereka, yang tentunya akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena stop beroperasi.
"Maaf mas, tunggu dulu ya, kami masih menemui warga untuk duduk bersama membicarakan masalah ini. Semoga nanti ada titik temunya," ucap Rahmad singkat saat dihubungi melalui ponselnya, Sabtu (29/7/2023).
Aksi warga Desa Bangkal ini juga mendapat pengawalan ketat dari aparat Polres Seruyan. Kehadiran aparat disana adalah dalam rangka mengendalikan situasi agar jangan sampai terjadi sesuatu yang bersifat anarkis, atau hal-hal yang bisa bertentangan dengan hukum. (dsi/mtr)
Load more