Nunukan, tvOnenews.com - Produksi Rumput Laut yang merupakan komoditi unggulan asal Nunukan setiap tahunnya terus meningkat. Namun, kondisi ini tidak sejalan dengan fasilitas angkutan penjualan rumput laut ke Sulawesi Selatan dan Surabaya.
Kondisi ini disampaikan pembudidaya rumput laut asal Nunukan, Kamaruddin, mengatakan jumlah produksi rumput laut saat ini setiap bulannya mencapai 6 ribu ton setiap bulan. Sedangkan, jumlah armada yang mengangkut rumput laut ada 7.
"Tahun sebelumnya itu setiap bulan produksi 5 ribu ton setiap bulan, sekarang sudah 6 ton. 7 kapal tidak cukup untuk mengangkut semua rumput laut," ujar Kamaruddin.
Karena produksi yang meningkat mengakibatkan rumput laut tidak terangkut. Situasi ini dapat merugikan pembudidaya rumput laut yang ada di Nunukan. Karena itu, para pembudidaya berharap agar bantuan Pemerintah Pusat untuk menambah armada tol laut agar rumput laut dapat terangkut.
"Beberapa bulan pengangkutan RL menuju Sulawesi Selatan mengalami hambatan. Setiap bulan ada saja rumput laut tidak terangkut, ini bisa merugikan petani karena terjadi penyusutan, dan harga turun bisa saja terjadi," harapnya.
Kemudian, armada tol laut yang melayani rute Nunukan sebelumnya menyediakan 60 kontainer. Kini jumlah tersebut berkurang mencapai 20 kontainer. Sebab, kuota 20 kontainer sebelum dialihkan untuk mengangkut rumput laut asal Tarakan.
"Karena yang kita butuhkan biasanya pengangkutan 60 kontainer. Sekarang 38 sampai 39 kontainer, kalau kapal ada 7 dengan 1 kapal fery, 2 kapal swasta, 2 kapal Pelni dan 2 tol laut rute Makassar dan Surabaya," ungkapnya.
Load more