Kotawaringin Timur, tvOnenews.com - Sudah hampir satu bulan ini Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, terus terjadi. Operasi pemadaman yang selama ini dilakukan lewat jalur darat, sering kali mengalami kendala akibat minimnya sumber air dan jauhnya lokasi titik api, sehingga operasi udara yaitu Water Bombing (WB) dinilai lebih efektif.
"Tim darat hanya mampu maksimal melakukan pemadaman hingga 300 meter dari sumber air, jika lebih dari itu rasanya cukup berat. WB lah yang paling efektif," ungkap kepala BPBD Kotim, Multazam K. Anwar, Selasa (29/8/2023).
Untung saja, sambungnya, usulan mereka ke BNPB melalui BPBD Kalteng, segera mendapat respon, dan pemadaman melalui operasi udara secara simultan terus dilakukan dalam 2 minggu ini.
Ia pesimis, jika pemadaman cuma dilakukan melalu operasi darat, maka Karhutla di Kotim akan sangat sulit diatasi, terutama diwilayah selatan yang lokasinya rata-rata jauh ditengah hutan dan medannya cukup berat untuk dijangkau tim darat.
"Tim darat beberapa kali berusaha mengejar titik api yang terjauh, tapi hasilnya justru sia-sia, sebab sesampainya disana mereka tidak menemui sumber air yang bisa digunakan untuk pemadaman," ungkapnya.
"Pemadaman Karhutla dilahan gambut itu sulit sekali, sebab dipermukaan kelihatannya sudah padam, tapi sebenarnya yang didalam tanah masih ada apinya, karena itu diperlukan sangat banyak air untuk merendam lahan yang terbakar tersebut agar benar-benar tuntas," jelasnya.
Load more