Kotawaringin Timur, tvOnenews.com - Berbagai macam cara dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, dalam upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kian marak terjadi di Kotim. Salah satunya dengan menggunakan zat kimia khusus yang disebut racun api.
Menurut Multazam, uji coba ini adalah untuk mengukur efektivitas di lapangan. Sasaran uji coba tersebut ialah titik karhutla yang terjadi di sekitar Jalan Pramuka hingga masuk ke Perumahan Graha Pramuka, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.
Struktur tanah di Kotim sebagaian besar merupakan lahan gambut yang terbentuk dari timbunan material organik, seperti sisa pohon, rumput, lumut, hingga bangkai hewan yang membusuk di dalam tanah, sehingga saat musim kemarau dimana kadar air di lahan gambut menurun dan membuatnya jadi mudah terbakar.
"Tanah gambut memiliki karakteristik yang khas, yaitu bisa menyimpan bara api hingga kedalaman tertentu. Dengan adanya material organik yang mengering dan keberadaan oksigen di pori-pori gambut tersebut membuat bara api akan terus hidup didalam tanah," terangnya
Jadi jangan heran jika dipermukaan tanah terlihat sudah padam, namun api sewaktu-waktu bisa kembali muncul apabila tidak dipadamkan sampai akarnya. Kondisi inilah yang kerap menjadi kendala petugas yang melakukan pemadaman karhutla, hingga perlu upaya ekstra untuk mengatasinya.
Racun api yang digunakan membuat air menjadi berbusa sehingga dapat menutup pori-pori lahan gambut dan menghambat sirkulasi udara sehingga api yang berada di dalam tanah bisa padam atau minimal tidak cepat menyebar.
“Hasilnya di lapangan cukup efektif. Alhamdulillah, untuk blokir kepala api dan penyebarannya bisa kami eliminir, serta untuk kemudian api akan muncul kembali bisa kami minimalkan. Dilanjutkan dengan proses pendinginan dan mematikan beberapa titik api yang masih aktif di sebelah selatan bangunan warga,” jelasnya.
Ia melanjutkan, racun api yang mereka gunakan merupakan bantuan dari Manggala Agni Daerah Operasi (Daops) Kalimantan III/Pangkalan Bun Pondok Kerja Sampit. Ada 5 jerigen yang mereka berikan dengan kapasitas 20 liter setiap jerigen. Takaran penggunaan yaitu 1 liter racun api untuk 1000 liter air.
Namun, melihat dengan intensitas karhutla yang cukup tinggi,yakni rata-rata 5 hingga 8 kejadian sehari, diperkiraan stok racun api tersebut hanya bertahan 1-2 hari saja. Karena untuk 1 unit tangki pemadam kapasitas 4000 liter biasanya hanya bertahan 35 menit - 45 menit. Sedangkan, untuk satu titik karhutla rata-rata menggunakan 2 unit tangki pemadam bahkan lebih.
"Karena dari uji coba kemaren menunjukan hasil positif, BPBD kemungkinan akan bermohon kembali pada Manggala Agni untuk menambah bantuan racun api untuk kami," pungkasnya. (dsi/mtr)
Load more