Kotawaringin Timur, tvOnenews.com - Kabut asap pekat akibat kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, tidak hanya berdampak bagi lalu lintas di darat saja, tapi juga pada perairan sungai Mentaya yang lalu lintasnya turut terganggu.
"Kami kesulitan saat membawa penumpang menyeberang sungai, sebab jarak pandang sangat pendek sekali. Ini sebenarnya cukup berbahaya," ungkap salah seorang motoris kelotok (kapal kecil bermesin), Jali, Jum'at (8/9/2023).
Kondisi dermaga Sungai Mentaya saat diselimuti kabut asap pekat, Jum'at (8/9/2023).
Dari pengamatannya, kabut asap ini berasal dari kiriman dari wilayah selatan Kota Sampit yang terbawa angin yang bertiup ke utara.
"Kami mesti harus ekstra berhati-hati menjalankan kelotok, padahal di jam-jamnya kabut asap itu muncul, cukup banyak penumpang yang ingin menyeberang ke Seranau atau sebaliknya," katanya.
Berdasarkan data dari BPBD Kotim, hingga kini jumlah areal yang terbakar sudah mencapai 538 hektar. Namun pihak BPBD memastikan jika angka tersebut bisa saja bertambah karena luas areal yang
Load more