Untuk pengaturan jumlah personel dan jadwal yang turun ke lapangan akan diatur oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim. Orang nomor satu di Kotim ini mengingatkan agar pengaturan jadwal dan jumlah personel harus efektif dan menyesuaikan dengan jumlah peralatan dan armada yang digunakan.
"Jangan sampai tangkinya cuma 2 dan suplai air 3 tapi personel yang turun sampai 100 orang, nanti malah banyak yang duduk-duduk saja, ini tidak benar dan mesti diperhitungkan sesuai kebutuhan. Makanya ini saya serahkan ke BPBD untuk diatur betul-betul jadwalnya secara bergantian supaya efektif," ujarnya.
Halikinnor menambahkan, dengan peningkatan status dalam menghadapi bencana karhutla ini maka upaya penanganan pun lebih maksimal, baik dari segi pencegahan maupun pemadaman terhadap lokasi yang terbakar.
Sementara itu berdasarkan data Pusdalops PB BPBD Kotim bekerjasama dengan BMKG terdeteksi lebih dari 3000 hotspot yang tersebar di Kabupaten Kotim. Sedangkan luas lahan yang terbakar, sejak Januari sampai dengan 10 September 2023 sudah ada 548,589 hektar lebih lahan yang terbakar dari 192 kejadian karhutla.
"Tapi data luasan lahan yang terbakar itu hanya kami tangani. Ada beberapa wilayah yang tidak terjangkau oleh BPBD seperti di kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Teluk Sampit dan Pulau Hanaut," pungkasnya.
(dsi/asm)
Load more