Sikka, tvOnenews.com - Aksi Ujuk rasa GMNI diwarnai dengan Penurunan Bendera Merah Putih hingga setengah tiang sambil menyanyikan lagu Indonesia raya, di halaman kantor dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Senin (16/10/2023) siang.
"Kami terpaksa turunkan Bendera Merah putih hingga setengah tiang, lantaran kecewa dengan dinas Pendidikan yang sarat dengan korupsi dalam dunia pendidikan," ungkap Yohanes Maro, ketua GMNI cabang sikka, di halaman kantor dinas Pendidikan.
Menurut Yohanes, Dinas Pendidikan Kabupaten Sikka saat ini sebagai lembaga penjahat dalam dunia pendidikan. Pasalnya, dalam 163 paket pembangunan sarana prasarana pendidkan tahun anggaran 2023,tidak sesuai dengan regulasi hukum dan terdapat indikasi perilaku korupsi, kolusi dan Nepotisme.
"Dalam 163 paket dengan total dana Rp. 18.545.405.500,-ada indikasi kkn di sana yang dilakukan oleh dinas pendidikan, kontraktor dan juga anggota DPRD sikka," tegas Yohanes.
Hasil investigasi GMNI, lanjut Yohanes, dari 163 paket yang ada, 99 paket diantaranya baru 50 persen terealisasi. Sebanyak 11 paket masih dibawah 20 persen dan ada paket yang pengerjaannya fisiknya masih nol persen.
" Dari beberapa paket proyek yang bermasalah ini, sebagaian besarnya merupakan dana aspirasi pokok pikiran anggota dewan, " lanjut Yohanes.
Aksi unjuk rasa yang dikawal puluhan anggota polres sikka ini, GMNI gagal menemui kepala dinas Pendidikan untuk beraudiens. Massa aksi diterima Sekretaris Dinas. Rencananya, massa aksi GMNI akan kembali melakukan Aksi pada Kamis mendatang.
Load more