Kotawaringin Timur, tvOnenews.com - Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Halikinnor berharap pengerukan alur Sungai Mentaya bisa segera terwujud, sebab kondisi alur sungai Mentaya yang dangkal saat ini hanya bisa dilalui oleh kapal bertonase kecil dan hal ini tentu saja kurang menguntungkan bagi pendapatan daerah dari segi bisnis pelayaran, khususnya angkutan produk perkebunan dan pertambangan.
"Harapan kita pengerukan itu tetap terwujud, sebab daerah akan banyak mendapatkan keuntungan apabila alur sungai mentaya ini dikeruk," kata Halikinnor.
Menurut Halikin, Sungai Mentaya itu lebar namun kondisinya saat ini dangkal. Dalam satu kali 24 jam hanya sekitar 6-7 jam saja bisa digunakan untuk alur pelayaran yatu saat air pasang. Oleh karena itu, perlu dibuat alur baru itu agar dapat dilalui kapal 24 jam.
"Kedalaman tetap terjamin antara 9 hingga 15 meter sehingga kapal besar bisa masuk dab sandar di pelabuhan Sampit," kata dia.
Dikatakannya pula, semula pihaknya merencanakan pengerukan alur baru Sungai Mentaya mulai dikerjakan akhir tahun 2023, namun terkendala anggaran. Ia berharap tahun depan dapat terealisasi.
Pengerukan alur sungai Mentaya bekerja sama dengan PT Kawan Selaras Sejahtera (PT KSS) dari Surabaya Jawa Timur.
Pengerukan ini untuk membuat alur sungai baru, agar kapal berbobot besar 25-30 ribu ton dapat langsung masuk sungai mentaya.
"Karena pihak ketiga sangat berhitung sekali visible atau tidak artinya menguntungkan atau tidak, break event pointnya kapan," ujarnya.
Hingga kini, pengerukan alur Sungai Mentaya memasuki feasibility study (FS), ini ranah Kementerian Perhubungan.
"Jika itu berjalan Ekspor kita lancar bahkan kita akan mendapatkan komitmen fee karena mereka yang lewat akan membayar seperti tol. Jika terealisasi Kotim akan menjadi kota betul-betul kota karena pendapatannya akan besar," ujarnya optimis.
Load more