Ia menambahkan, jumlah massa yang mengikuti aksi tersebut diperkirakan mencapai 1500 orang yang bukan hanya berasal dari warga Sampit, tapi juga dari luar kota, seperti dari Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan Cempaga.
Disamping menggelar aksi dan menyuarakan aspirasi, pihaknya juga menggalang donasi yang pada akhir acara berhasil mengumpulkan dana hingga Rp 37 juta lebih. Nantinya, dana tersebut akan disalurkan melalui Baznas untuk masyarakat Palestina.
Salah seorang peserta aksi damai, Indri mengaku termotivasi mengikuti aksi karena bentuk dukungan dan kepedulian sebagai sesama muslim. Disamping itu, ia juga terdorong rasa kemanusiaan karena melihat dari berbagai pemberitaan banyak masyarakat sipil yang menjadi korban dalam konflik antarnegara tersebut.
“Saya ikut aksi ini selain sebagai sesama muslim tapi juga karena kita sama-sama manusia. Sebagai manusia kita memiliki perasaan untuk saling mengasihi dan menyayangi,” ujarnya.
Sementara, Perwakilan dari Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia dan Gerakan Anak Muda Kristen Indonesia, Andreia, turut pula berorasi dalam aksi tersebut. Pihaknya menyatakan dukungan agar dilaksanakan gencatan senjata antara Israel dan Palestina.
“Kami berharap gencatan senjata itu bisa berlangsung, agar tidak ada lagi masyarakat sipil yang menjadi korban, apalagi korban itu juga melibatkan perempuan dan anak-anak yang membuat miris melihatnya,” ucapnya.
Andreian menambahkan, pada tahun 2017 silam pihaknya pernah mengundang Kedubes Palestina pada suatu acara demi menyuarakan kedamaian dan kemanusiaan. Upaya pihaknya pun akan terus berlanjut kedepannya agar semua negara bisa berdamai demi rasa kemanusiaan. (dsi/frd)
Load more