Pangkalan Bun, tvOnenews.com - M. Fadli Sukamto (22), mahasiswa sebuah PTS di Semarang, Jawa Tengah, akhirnya harus berurusan dengan pihak yang berwajib, karena aksi kejinya yaitu membunuh ibu kandungnya sendiri, lantaran kesal karena sering memarahinya setiap kali mereka melakukan percakapan via telepon.
"Pelaku tersulut emosi. Pelaku waktu itu baru pulang dari Semarang, dan saat menemui ibunya, pelaku mengaku langsung dimarahi. Pelaku sempat dikatakan ibunya tersebut sebagai anak Dajjal," terang Kapolres Kotawaringin Barat, AKBP Bayu Wicaksono, saat menggelar ekspos kasus pembunuhan ini, Rabu (22/11/2023).
Menurut AKBP Bayu, kejadian pembunuhan tersebut terjadi pada hari Minggu (19/11/2023), sekitar pukul 16.30 WIB. Korban diketahui bernama Wati (47), warga Jl. A. Yani KM 40, Desa Pandu Sanjaya, Kecamatan Pangkalan Lada, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah.
Kronologis kejadiannya, beberapa saat sebelum peristiwa pembunuhan ini terjadi, korban yang baru pulang dari Semarang, menemui korban yang saat itu tengah berada di dalam kamarnya, usai melaksanakan sholat Ashar.
"Pelaku kemudian duduk disamping kiri korban yang saat itu duduk ditepi ranjang sambil memainkan ponselnya. Saat melihat pelaku, korban kembali marah-marah, bahkan sampai menyebut pelaku sebagai anak Dajjal," terang Bayu
Mungkin karena tersulut emosinya yang sudah memuncak, hingga menyebarkan akal sehatnya hilang, pelaku kemudian langsung memukul wanita yang melahirkan dan membesarkannya itu, hingga korban terjatuh ke lantai.
Melihat korban terjatuh dan berusaha bangun, pelaku kemudian mengambil sebuah setrika listrik yang ada didalam kamar, dan kembali menghantamkan setrika tersebut ke bagian belakang kepala korban, hingga korban kembali jatuh terjerambat di lantai.
Pelaku yang sepertinya sudah kesetanan tersebut, kemudian mengambil pisau dan langsung menggorok leher korban sebanyak tiga kali, hingga korbanpun akhirnya tewas.
"Pelaku kemudian pergi meninggalkan korban. Kasus ini baru terungkap keesokan harinya, saat keluarga korban menemukan korban tewas bersimbah darah didalam kamarnya," ucap Bayu.
Sementara itu, menurut pelaku saat hadir dalam ekspos perkara yang menjeratnya ini, saat melakukan pembunuhan itu ia mengaku seperti berada dibawah alam sadar.
"Usai membunuh ibu saya, badan saya langsung gemetar. Bahkan saya sampai muntah-muntah di kamar mandi," ceritanya.
Setelah itu, pelaku mengaku langsung pergi ke rumah kontrakan yang ada dibelakang rumah orangtunya. Disana ia mengaku sangat menyesali perbuatannya, hingga akhirnya ia memutuskan untuk menyerahkan diri ke pihak yang berwajib saat kasus pembunuhan ini terbongkar
"Saya menyerahkan diri ke polsek, dan saya sangat menyesal," ucapnya dengan suara lirih.
Atas perbuatannya ini, pelaku yang kini sudah resmi berstatus tersangka, terancam akan menjalani hukuman seumur hidup.
(dsi/asm)
Load more