“Saat rescue, kami sempat terkendala karena orangutan itu aktof bergerak dari pohon satu ke pohon yang lain. Namun setelah berhasil terkena tembakan obat bius, akhirnya orangutan tersebut pingsan dan sempat tersangkut diatas pohon yang cukup besar tinggi, sehingga petugas kami terpaksa sampai harus memanjat pohon tersebut untuk menurunkannya," terang Muri.
Berdasarkan pemeriksaan singkat oleh tim medis, orang utan itu diketahui memiliki berat 68,65 kilogram, berusia sekitar 25 tahun, dan tidak ditemukan bekas luka.
Rencananya pada hari ini juga orang utan akan dibawa ke SKW II Pangkalan Bun BKSDA Kalteng untuk diperiksa lebih lanjut sebelum akhirnya dilepas liarkan di kawasan konservasi.
Sementara, Kepala Desa Seragam Jaya, Ngajo mengatakan kemunculan orang utan di desa tersebut bukan yang pertama kalinya. Tahun lalu juga pernah dilaksanakan evakuasi orang utan sebanyak 2 kali di desa tersebut.
“Dulu sudah pernah dua kali evakuasi orang utan, waktu itu kami juga dibantu BKSDA, jadi ini yang ketiga,” ujarnya.
Ngajo juga mengakui, jika kemunculan orang utan ini sempat meresahkan warga setempat, apalagi ketika ada warga yang mengaku dihadang orang utan saat mencari rumput, membuat warga lain pun takut untuk beraktivitas di sekitar kebun dan hutan.
Meski demikian, menurutnya tidak pernah ada laporan serangan orang utan terhadap manusia di desanya.
Ngajo pun menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada BKSDA Kalteng dan jajaran yang selalu siap dan bersedia membantu mengevakuasi orang utan di kawasan desanya, sehingga warga pun dapat kembali beraktivitas dengan tenang. (dsi/frd)
Load more