Kotawaringin Timur, tvOnenews.com - Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah, bersama relawan dari Orangutan Fondation Internasional (OFI) berhasil mengevakuasi satu individu orangutan yang selama beberapa hari ini membuat warga di Desa Seragam Jaya, Kecamatan Seranau, Kabupaten Kotawaringin Timur, menjadi resah dan takut.
“Setelah sejak pagi tadi kami memantau keberadaan individu orangutan tersebut, hari ini kami berhasil melakukan rescue atau penyelamatan. Rescue merupakan tindak lanjut dari laporan warga beberapa hari lalu,” kata Komandan BKSDA Pos Jaga Sampit, Muriansyah, Selasa (9/1/2024).
Dijelaskannya, pihaknya pertama kali mendapat laporan dari warga pada Sabtu (6/1/2024) lalu. Orangutan teresebut terlihat warga sedang memakan buah rambutan di kebun belakang rumah salah seorang warga.
Namun yang membuat warga resah, sejumlah warga setempat mengaku sempat dihadang binatang yang kekuatannya hingga 7 kali daei tenaga manusia tersebut, saat hendak mencari rumput untuk pakan ternak mereka.
"Hal ini tentu saja membuat warga takut dan akhirnya tak jadi melakukan kegiatan mereka. Mereka takut kalau tiba-tiba diserang orangutan tersebut," kata Muri.
Awalnya pihak BKSDA pos jaga Sampit melakukan observasi lapangan dulu pada hari Senin (8/1/2024) pagi, namun hasilnya nihil. Akan tetapi, pada sore hari orangutan itu muncul lagi.
Karena orangutan tersebut berhasil terpantau, pihak BKSDA Sampit kemudian menghubungi tim rescue dari Kantor Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II Pangkalan Bun BKSDA Kalteng agar dapat melaksanakan kegiatan rescue. Pihaknya juga dibantu oleh Yayasan Orangutan Foundation International (OFI), PT Rimba Makmur Utama dan warga setempat.
“Saat rescue, kami sempat terkendala karena orangutan itu aktof bergerak dari pohon satu ke pohon yang lain. Namun setelah berhasil terkena tembakan obat bius, akhirnya orangutan tersebut pingsan dan sempat tersangkut diatas pohon yang cukup besar tinggi, sehingga petugas kami terpaksa sampai harus memanjat pohon tersebut untuk menurunkannya," terang Muri.
Berdasarkan pemeriksaan singkat oleh tim medis, orang utan itu diketahui memiliki berat 68,65 kilogram, berusia sekitar 25 tahun, dan tidak ditemukan bekas luka.
Rencananya pada hari ini juga orang utan akan dibawa ke SKW II Pangkalan Bun BKSDA Kalteng untuk diperiksa lebih lanjut sebelum akhirnya dilepas liarkan di kawasan konservasi.
Sementara, Kepala Desa Seragam Jaya, Ngajo mengatakan kemunculan orang utan di desa tersebut bukan yang pertama kalinya. Tahun lalu juga pernah dilaksanakan evakuasi orang utan sebanyak 2 kali di desa tersebut.
“Dulu sudah pernah dua kali evakuasi orang utan, waktu itu kami juga dibantu BKSDA, jadi ini yang ketiga,” ujarnya.
Ngajo juga mengakui, jika kemunculan orang utan ini sempat meresahkan warga setempat, apalagi ketika ada warga yang mengaku dihadang orang utan saat mencari rumput, membuat warga lain pun takut untuk beraktivitas di sekitar kebun dan hutan.
Meski demikian, menurutnya tidak pernah ada laporan serangan orang utan terhadap manusia di desanya.
Ngajo pun menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada BKSDA Kalteng dan jajaran yang selalu siap dan bersedia membantu mengevakuasi orang utan di kawasan desanya, sehingga warga pun dapat kembali beraktivitas dengan tenang. (dsi/frd)
Load more