Pontianak, tvOnenews.com - Sebanyak 27.354 jiwa di Kalimantan Barat (Kalbar) menjadi korban banjir, olehnya Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mengalokasikan sebanyak 62.470 kg atau setara dengan 62,47 ton beras dari Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) untuk bantuan kepada warga yang terdampak banjir di Kabupaten Landak.
"Daerah yang terkena dampak banjir meliputi Kecamatan Ngabang, Kuala Behe, Meranti, Air Besar, Menyuke, Sengah Temila, dan Sebangki. Total korban banjir di wilayah tersebut mencapai 27.354 jiwa atau 7.494 kepala keluarga, dengan bantuan yang diterima setiap kepala keluarga sebanyak 10 kilogram beras," jelas Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Barat Herti Herawati, di Pontianak, Jumat (16/2/2024).
Provinsi Kalimantan Barat, sebagai wilayah yang terletak di sekitar garis khatulistiwa, rentan terhadap perubahan iklim muson.
"Perubahan iklim global telah menyebabkan terjadinya perubahan ekstrim dalam cuaca, yang sering kali berujung pada bencana banjir akibat intensitas hujan yang meningkat selama musim penghujan," tuturnya.
Di tempat yang sama, Pj Gubernur Kalbar, Harisson mengatakan cadangan pangan memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas pasokan pangan, terutama saat di luar musim panen atau di daerah yang mengalami defisit pangan.
"Penyaluran bantuan pasca-bencana menjadi salah satu langkah antisipatif untuk mengatasi kondisi rawan pangan akibat bencana alam," kata Harisson.
Dia menambahkan, pentingnya distribusi cadangan pangan yang merata di setiap tingkat pemerintahan, mulai dari kabupaten/kota hingga desa, merupakan strategi utama dalam menjaga stabilitas pasokan pangan dan meningkatkan ketahanan pangan secara keseluruhan di Kalimantan Barat.
"Oleh karena itu, Pemerintah Daerah Kabupaten maupun Provinsi diharapkan terus menyediakan anggaran yang memadai guna memenuhi kebutuhan cadangan pangan daerah sesuai dengan jumlah penduduk setempat," katanya.
Harisson mengatakan, penyaluran bantuan sebanyak 62,47 ton beras dari Cadangan Pangan Pemerintah Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat merupakan wujud nyata kepedulian Pemerintah Provinsi dalam menghadapi tantangan bencana alam yang semakin sering terjadi akibat perubahan iklim global.
"Langkah ini menunjukkan pentingnya strategi penyediaan dan pengelolaan cadangan pangan secara merata di semua tingkatan pemerintahan, sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas pasokan pangan dan mewujudkan ketahanan pangan secara menyeluruh di Kalimantan Barat," kata Harisson. (ant/frd)
Load more