Sintang, tvOnenews.com - Sejumlah masa yang tergabung dalam aliansi Masyarakat Adat Dayak melakukan aksi demo di halaman Kantor Bupati Kabupaten Sintang menolak kedatangan Ustad Abdul Somad, di Kabupaten sintang, penolakan dilakukan karena dalam melakukan ceramah, Ustad Abdul Somad dianggap memprovokasi masyarakat.
Koordinator Masyarakat Dayak, Agustinus mengatakan, kehadirannya di halaman Kantor Bupati tersebut sebagai bentuk aksi penolakan serta meminta klarifikasi kepada Pemda sintang yang sudah memfasilitasi kedatangan Ustad Abdul Somat.
“Kami tidak menolak ustad hadir di Kabupaten Sintang untuk melakukan ceramah, kami hanya menolak kehadiran oknum dalam hal ini Abdul Somad, karena kami tidak suka dengan ceramah yang memecah belah agama yang ada di Indonesia ini," kata Agustinus, Jumat (1/3/2024).
Lebih lanjut Agustinus, mengatakan jika Ustad Abdul Somad tetap dihadirkan di Kabupaten Sintang, maka pihaknya tidak menjamin kondusifitas akan terjadi, karena banyak masyarakat yang menolak.
Sementara itu Bupati Sintang, Jarot Wirnarno, mengatakan, Pemda Sintang hanya memfasilitasi kehadiran Ustad Abdul Somad di Kabupaten Sintang untuk melakukan ceramah kepada umat Muslim yang ada di Kabupaten Sintang.
“Panitia tablik akbar bukan pihak Pemda yang menginisiasi, panitia ya panitia, kami hanya memfasilitasi dan memberikan ruang bagi pihak mana pun yang ingin melakukan kegiatan, apa lagi ini kegiatan ke agamaan yang dilindungi oleh undang-undang, kemarin saja ada kegiatan Imlek, dan kami juga memfasilitasi,” kata Jarot.
Adapun terkait tuntutan yang dilakukan oleh masyarakat adat Dayak, Bupati Sintang, Jarot Wirnarno, memberikan opsi agar semua orang dapat menyaksikan dan mendengarkan sama-sama ceramah, jika mengandung unsur SARA maka pihaknya merekomendasikan pihak kepolisian untuk menindak.
“Jika dalam ceramah ada kata-kata yang menghina agama lain, silahkan pihak kepolisian untuk menangkap, dan jika dalam ceramah ada kata-kata yang menghina suku tertentu, islahkan hukum adat sesuai yang berlaku di Kabupaten Sintang," lanjut Bupati Sintang, Jarot Winarno.
Sementara itu terkait penistaan agama yang dilakukan Ustad Abdul Somad dalam beberapa waktu lalu, Bupati Sintang memfasilitasi Masyarakat Adat Dayak untuk melakukan dialog.
“Nanti pas dialog, silahkan kalian tanyakan dan kalian minta ustad Abdul Somad untuk meminta maaf karena sudah melukai hati,” pungkasnya.
Adapun dalam aksi demo tersebut, sejumlah masa yang mendukung kedatangan Ustad Abdul Somad menolak kehadiran Masyarakat Adat Dayak dan sempat diwarnai kericuhan namun dapat diatasi oleh pihak aparat keamanan. (twh/frd)
Load more