Jayawijaya, Papua - Jajaran Polres jayawijaya melerai pertingkaian antara kelompok warga Nduga dan kelompok warga Lanijaya yang mengakibatkan masyarakat mengalami luka-luka pada peristiwa perang suku ini terjadi Sabtu (8/1/2022). Hingga saat ini, aparat kepolisian masih berjaga di lokasi pecahnya perang suku.
"Pada saat ini kami masih melaksanakan pengaman di TKP karena masih adanya dugaan aksi balasan yang akan dilakukan oleh kelompok dari masyarakat Nduga," kata Kabid Humas Kombes Pol Drs Ahmad Musthofa Kamal, Minggu (9/1/2022).
Ia menjelaskan, kerugian materil akibat perang suku yang terdata sampai saat ini yaitu dua unit rumah warga dan masyarakat Asotipo hancur dibakar.
Sedangkan untuk korban luka-luka sudah dievakuasi ke RSUD Wamena untuk dilakukan pemeriksaan medis. "Sedangkan untuk mengantisipasi adanya aksi lanjutan pihaknya juga melakukan penjagaan serta patroli di kedua kelompok massa," lanjutnya.
Ia menambahkan bahwa saat ini pihak Polres Jayawijaya langsung melakukan pendekatan terhadap masing-masing tokoh masyarakat dari kedua kampung sehingga kejadian tersebut tidak terjadi lagi.
Perang antar suku pecah pada Sabtu pukul 15.30 WIT. Perang dengan menggunakan senjata tradisional antara kedua kelompok masyarakat Lani Jaya dan masyarakat Nduga diduga disebabkan oleh kematian salah satu warga Nduga yang diduga dibunuh oleh masyarakat Lani Jaya yang tinggal di Kampung Wesakma Distrik Wouma.
Akibat peristiwa ini tercatat ada tiga korban, yakni; Sibelu Gwijangge mengalami luka tusuk di bagian Punggung sebelah kanan, Witenus Tabuni mengalami luka di kaki sebelah kanan akibat terkena Panah, dan Rondi Kogoya mengalami luka di bagian dada sebelah kiri akibat terkena panah.
Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, diantaranya, satu kaos milik korban, dua pasang sepatu boots dan lima anak panah. (Desius Termas)
Load more