Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah – Nasib sial dialami sebuah truk fuso. Di tengah harga telur naik cukup tinggi di pasaran, salah satau truk pemasok telur ayam potong dari Surabaya tiba-tiba mengalami pecah ban belakang sebelah kiri dan terguling di Desa Batu Belaman, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
"Telur dibawa dari Surabaya ke Kotawaringin Barat, Kota Pangkalan Bun. Namun Nahas, dalam perjalanan dari arah Pelabuhan Panglima Utar Kumai, menuju kota Pangkalan Bun, sesampainya di desa Batu Belaman Kecamatan Kumai tepatnya di Jalan utama Pasir Panjang, ban fuso bagian belakang sebelah kiri pecah, truk miring dan langsung terguling,“ ujar Satroyo pada hari Senin (10/1).
Satroyo menceritakan perihal truk pengangkut telur miliknya yang terguling pada Sabtu (8/1) malam. Spontan perisitiwa tersebut membuat warga sekitar langsung menyerbu tempat kejadian. Pasalnya hampir separuh telur yang diangkut tumpah ruah di jalan raya.
"Memang telurnya langsung jatuh semua dan berserakan. Bahkan rusak lebih dari 50 persen. Dan membiarkan warga mengmbil telur yang pecah secara gratis, sedangkan telur yang masih utuh dan layak dijual dikumpulkan, kemudian dipindah ketempat yang lebih aman dan dijual dengan harga murah, kerugian akibat kecelakaan tunggal ini diperkirakan mencapai 50 juta rupiah,” ujar Satroyo.
Sementara itu menurut Sriyanti salah seorang warga yang ikut menyerbu telur murah, mengaku membeli telur yang masih bagus dengan harga 45 ribu rupiah per rak, karena menurut sepengetahuannya saat ini harga telur dipasaran sangat mahal sudah mencapai harga 65 ribu rupiah per rak.
"Pagi harinya pemilik truk fuso dan juga sebagai distributor telur yang didatangkan dari Surabaya, sempat menjual dengan harga 30 ribu rupiah per rak pada pagi hari sesaat setelah fuso terguling, kemudian siang naik 40 ribu rupiah, sore kemaren (9/1) hingga pagi ini, 45 ribu rupiah per rak. Besar kemungkinan kalau sudah dibawa ke pasar harganya naik lagi, menyesuaikan harga pasar, oleh sebab itu saya cepat-cepat beli kesini,” tutup Sriyanti.
(Jamberi / ASM)
Load more