Sikka, Nusa Tenggara Timur - Sebanyak 55 ribu dosis vaksin Moderna di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, terancan Mubazir, pasalnya hingga 55 ribu dosis vaksin tersebut kini belum dipergunakan untuk melakukan vaksinasi bagi warga.
"Dari 100 ribu dosis yang diberi kementerian Kesehatan, saat ini masih tersisa 55 ribu jenis vaksin Moderna yang masa kedaluarsa pada 17 Februari mendatang," Kata Petrus Herlimus, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, di ruang kerjanya, Senin (17/1).
Untuk itu, lanjut Petrus Herlimus, saat ini Satuan tugas Percepatan Pelaksanaan vaksinasi Kabupaten Sikka tengah gencar menggenjot pelaksanaan vaksinasi agar persediaan vaksin yang ada tidak mubazir karena kadaluarsa. Saat ini Dinas Kesehatan setempat melibatkan TNI dan POLRI dengan sistem antar jemput maupun mengecek langsung status vaksin warga dari rumah ke rumah.
"Jika dalam dua minggu terakhir ini di setiap Puskesmas dilakukan vaksianasi sebanyak 200 dosis, maka kekhawatiran akan vaksin mubazir karena masa kedaluarsa bisa diatasi. Ini menjadi pekerjaan rumah sehingga sangat diharapkan kesadaran masyarakat untuk mau berpartisipasi dalam pelaksanaan percepatan vaksinasi covid 19 di Kabupaten Sikka sehingga bisa melampaui kuota nasional," harapnya.
Peterus Herlimus menambahkan, secara Nasional, pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Sikka mencapai 81 persen dengan jumlah sasaran yang ditetapkan sebanyak 226.000.606 sasaran. Namun secara manual sudah mencapai 84 persen.
"Secara Manual, pelaksanaan vakasinasi susah mencapai 84 persen, hanya saja masih terkendala sistem pendataan yang mengalami gangguan sehingga tidak terupdate secara nasional. Kita telah melakukan koodirnasi agar semuadata warga yang sudah divaksin bisa masuk dalam sistem sehingga persentasinya pun berubah," tutupnya.
(Tovik Koban / ASM)
Load more