Sampit, tvOnenews.com -
Kebakaran hutan dan lahan (
Karhutla) kian masif terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Salah satu yang terparah terjadi di wilayah kecamatan Cempaga. Lokasi ini berada di lahan milik masyarakat yang tidak jauh dari areal Perusahaan Perkebunan
PT TASK III di wilayah itu.
"Kebakaran ini terus merambat menghabisi kebun dan lahan masyarakat dan sulit dikendalikan lantaran sumber air mulai kering. Kebakaran itu sejak (4/8) lalu sampai hari ini juga masih saja terjadi,” kata Aswan salah satu warga yang mengaku turut memadamkan api, Selasa (6/8/2024).
Menurut Aswan, Karhutla kali ini tidak hanya melanda semak belukar tetapi juga menghanguskan kebun karet warga yang sudah menghasilkan, serta kebun kelapa sawit mereka.
Petugas BPBD terpaksa berjalan kaki sejauh 3 Km sambil menggotong peralatan pemadaman untuk menuju titik api.
“Karena memang kondisinya kering sekali dan mudah terbakar dan juga saat ini kami melakukan pemadaman swadaya masyarakat saja dnegan perlatan seadanya,” ungkapnya.
Hal yang sama diungkapkan oleh Febri, warga desa Luwuk Bunter, yang mengakui pihaknya dikerahkan untuk memadamkan api api sudah seharian penuh ini. Api memang sulit dikendalikan karena memang disitu adalah lahan gambut. Sehingga api tidak hanya berada diatas tanah tetapi juga didalam tanah.
“Kebetulan ini juga lahannya kena gambut jadi diatas kelihatan sudah mati tapi didalam tanah masih saja terjadi, ” kata dia.
Febri mengakui mereka sudah hampir 2 x 24 jam tidak pulang ke rumah dan beraktivitas penuh di daerah itu. Sayangnya tidak ada bantuan pemadam dari pihak terkait untuk mereka memadamkan api tersebut.
Petugas BPBD berupaya memadamkan kebakaran lahan di desa Luwuk Bunter.
“Kami memadamkan api dengan cara manual saja dan hanya mengandalkan beberapa mesin alkon untuk mengalirkan air. Kami berharap ini bisa dibantu untuk memadamkan baik perusahaan yang ada di dekat sini," katanya.
Dia tidak bisa memastikan berapa hektar lahan yang sudah terbakar, namun jumlahnya cukup banyak karena mulai dari belakang kampung Desa Luwuk Bunter, Sungai Paring hingga Cempaka Mulia Barat pun sudah ada api yang merambat.
Sementara Kepala
BPBD Kotim, Multazam K. Anwar, mengaku telah menurunkan sejumlah personelnya di lokasi kebakaran sejak Senin (5/8/2024) siang kemarin.
"Hingga tadi malam pukul 23.30 WIB kami baru keluar dari lokasi titik api. Kami harus bekerja ekstra keras, sebab api menyala hebat disekitar objek vital, yakni menara sutet, dan Alhamdulillah keadaan sementara bisa diatasi," terangnya, Selasa (6/8/2024).
Diakuinya, lokasi lahan yang terbakar berada jauh agak ketengah hutan. Bahkan untuk melakukan pemadaman, mereka hingga memasang selang air hingga 27 buah, dari sumber air tersekat. Sementara panjang selang rata-rata 30 meter.
"Kami tadi malam fokus mengamankan menara sutet, dan saat melakukan pemadaman kami dibimbing petugas dari PLN Sampit. Rencananya hari ini pemadaman akan dilanjutkan kembali, sebab kondisi kebakarannya masih tetap berlangsung dan terus meluas," ungkap Multazam. (dsi/frd))
Load more