Sikka, Nusa Tenggara Timur - Ratusan pelajar SMPN 1 Paga di desa Wolowiro, Kecamatan Paga, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, terpaksa menyeberangi sungai, agar bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM), akibat jembatan yang biasa mereka lalui putus diterjang banjir.
"Sudah sejak hari Rabu (19/1/2022) kemarin kami harus jalan ke sekolah melewati alur sungai. Jembatan yang selama ini kami gunakan sudah putus karena banjir," ungkap Marina Wende, siswa SMP Negeri 1 Paga, kepada tvonenews.com di lokasi jembatan yang putus, Jumat (21/1/2022) siang.
Dirinya berharap, agar pemerintah bisa membangun kembali jembatan yang putus agar bisa datang ke sekolah dengan aman.
"Bapak pemerintah tolong bantu bangun kembali jembatan kami yang putus ini agar kami ke sekolah juga tidak ada rasa takut karena harus turun sungai dan lewati hutan," pintanya.
Hal senada juga disampaikan Suaharti Gesi, Pejabat Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Paga, agar pemerintah bisa membangun jalan alternatif agar aktivitas belajar mengajar terhadap 200 siswa bisa berjalan normal.
"Yang kami khawatirkan, jika hujan lebat, pasti aktivitas belajar mengajar kami hentikan. Karena sebagain besar siswa ini tinggal di seberang kali bukan di sekitar lokasi sekolah. Untuk itu, kami sangat berharap pemerintah segera membangun jembatan darurat di lokasi jembatan yang putus ini," jelasnya.
Dirinya menambahkan, pasca putusnya jembatan, aparat dari pemerintah kabupaten datang memantau, namun hingga saat ini belum juga terlihat ada upaya membangun jembatan darurat.
"Yang ada saat ini, warga setempat dengan peralatan seadanya membuat tangga darurat agar siswa tidak celaka saat melintas. Sementara aparat dari BPBD hanya datang mendata dan melihat jembatan yang putus," paparnya.(Tovik Koban/Ask)
Load more