Kebakaran Lahan Landa Empat Wilayah di Sampit Kalimantan Tengah Akibat Cuaca Panas

Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah - Kebakaran lahan kembali terjadi di Sampit, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Selasa (25/1/2022) akibat cuaca yang begitu menyengat hingga 36° C. Parahnya, kebakaran lahan ini terjadi hampir berbarengan di empat titik sekaligus.

“Terjadi kebakaran lahan di Jalan Pelita Barat dan Bumi Raya masing-masing ada 1 titik api. Selanjutnya di MT Haryono Barat ada terdapat di dua titik. Total semua ada 4 titik,” jelas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, Rihel Magat, Selasa (25/1/2022).

Kebakaran di Jalan Pelita Barat terjadi tak jauh dari lokasi perumahan, dan untung saja saat api berkobar petugas kami segera tiba dilokasi dan bergerak cepat berusaha memadamkan api. Alhasil api tak sempat menjalar ke perumahan yang berada tak jauh dari lokasi kebakaran.

“Kebakaran di Jalan Pelita Barat ini, saya duga ada unsur kesengajaan. Karena ditemukan tebasan rumput sekitar lokasi terbakar,” ungkapnya.

Di kawasan ini sekitar 1 hektare lahan kosong terbakar. Selain didukung oleh kondisi cuaca yang sangat panas, tapi kebakaran ini juga patut diduga sengaja dibakar, karena di lokasi tersebut sepertinya akan dibangun lokasi perumahan baru.

Sementara di MT Haryono Barat, apa terdapat di 2 titik. Keduanya berada dekat dengan lokasi pembuangan sampah liar. Diduga kebakaran di kawasan terjadi karena aktivitas pembakaran sampah oleh warga.

Kebakaran di empat titik yang waktunya hampir bersamaan ini cukup membuat petugas gabungan dari BPBD Kotim, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kotim, serta petugas dari Manggala Agni cukup kewalahan. Namun untung saja di sekitar lokasi kejadian petugas mudah menemukan sumber air. Sehingga bisa mempercepat pemadaman.

Menurut Rihel, kebakaran lahan yang terjadi hari ini merupakan kebakaran lahan pertama di tahun 2022 ini. Kebakaran lahan ini ada kemungkinan akan marak karena dalam beberapa hari belakangan curah hujan di daerah ini cenderung rendah.

Bahkan status daratan Kotim berdasarkan pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi H Asan Sampit, berkategori sangat mudah terbakar

“Melihat kondisi ini kami mengimbau masyarakat agar menghentikan aktivitas bakar lahan. Bila ingin membuka lahan lakukan pada saat tidak dalam kondisi kering. Karena ini rawan mengakibatkan bencana asap,” tegas Rihel. (didi/ade)