Kabupaten Puncak, Papua - Kelompok Separatis Teroris (KST) kembali berulah di Papua. Mereka melakukan gangguan keamanan dengan menembaki permukiman dan membakar pasar tradisional di Kabupaten Puncak, Papua, Minggu (20/2/2022).
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga menjelaskan kronologis peristiwa itu. Menurutnya kejadian bermula dari evakuasi korban penembakan pada pukul 07.00 Wit yang dilakukan Tim Gabungan Aparat Keamanan TNI Polri dipimpin Kapten Pas Geri Kurniawan selaku Dansektor Satgas Lanud Kopasgat. Mereka berangkat dari Puskesmas menuju Bandara Aminggura Ilaga, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, menggunakan 3 unit kendaraan roda empat.
"Saat berada di Bandara, tiba-tiba dari atas bukit ada tembakan yang dilakukan oleh KST ke arah Aparat Keamanan. Sehingga aparat TNI dari Kopasgat membalas tembakan ke arah KST," jelas Kapendam XVII/Cenderawasih.
Pada pukul 09.40 Wit, kembali KST mengeluarkan tembakan di Kampung Nipuralome, Distrik Ilaga yang berdekatan dengan Tower Telkomsel. Lima menit dari itu, pada pukul 09.45 Wit kembali KST membakar Pasar Tradisional Ilaga di Kampung Nipuralome
Untuk memastikan peristiwa berkaitan dengan aksi teror, Aparat TNI menerbangkan drone ke arah bunyi tembakan dan kepulan asap.
"Hasil dari pantauan drone, terlihat 7 orang KST dengan membawa senjata 1 Pucuk SS1 berada di sekitar Tower Telkomsel dan kepulan asap berasal dari rumah warga yang dibakar," ungkap Kapendam.
Kemudian pada pukul 10.35 Wit, aparat kembali mendengar tembakan pistol sekitar 15 kali dari arah bangunan gereja atau bawah Aula Negelar Distrik Ilaga yang berjarak sekitar 150 meter dari Pasar Tradisional Ilaga.
Tidak lama setelah kejadian tersebut, sekitar pukul 11.48 Wit terjadi aksi mencurigakan 2 orang KST menggunakan 1 unit sepeda motor dengan kecepatan tinggi dari arah Kampung Kunga, Distrik Gome melintasi Pos Koramil Gome.
"Di kendaraan sepeda motor terlihat membawa tas plastik merah membawa amunisi, kemudian aparat TNI mencoba menghentikan dengan tembakan peringatan, namun kedua orang KST berhasil melarikan diri," kata Kolonel Inf Aqsha Erlangga.
Dari tindakan aparat Gabungan TNI Polri tersebut, menyebabkan 7 orang KST yang berada di sekitar Tower Telkomsel melarikan diri menuju hutan Eromaga, Distrik Omukia.
Lebih lanjut Kapendam XVII/Cenderawasih menjelaskan dari aksi teror KST tersebut tidak ada korban jiwa, tetapi ada sekitar 4 unit rumah warga yang dibakar oleh gerombolan KST. Di antaranya yang sudah terditeksi 1 perumahan di lingkungan SMK Negeri 1 Ilaga dibakar oleh KST dan 1 rumah didekat Tower Telkomsel juga dibakar gerombolan KST.
Masyarakat yang berada di kampung Nipuralome, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak kini sudah banyak yang mengungsi mengamankan diri ke wilayah di sekitar Pasar Tradisional Ilaga.
"Mari kita imbau bersama agar yang tergabung dalam KST untuk segera sadar hati bahwa tindakannya itu sungguh biadab dengan melakukan aksi teror, menembak masyarakat dan termasuk menembak aparat keamanan adalah tindakan tidak berperikemanusiaan, mengganggu pembangunan yang sedang berlangsung di tanah Papua, melanggar HAM dan tidak dibenarkan oleh agama manapun, apalagi sekarang adalah hari Minggu yang merupakan hari suci ibadah bagi seluruh umat Kristiani," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih.
Kapendang mengajak seluruh masyarakat untuk mendoakan agar situasi kembali kondusif, keselamatan masyarakat, serta aparat keamanan TNI-Polri. (act)
Load more