Menurut Yayat, Jakarta bukan kota baru yang dibangun berdasarkan perencanaan, melainkan warisan. Sejarah masa lalu Jakarta menjadi penanda penting kota yang sekarang terus bertumbuh dan berkembang. Kota yang diwariskan dari masa lalu, memuat mimpi masa depan kota, serta solusi dalam mengatasi tantangan setiap masa.
”Satu-satunya kota di Indonesia yang proses perubahannya terlihat dan terwujud adalah Jakarta. Walaupun pertumbuhan kota ini tidak dimulai dari nol seperti Ibu Kota Nusantara (IKN). IKN adalah kota yang direncanakan sejak awal, tapi Jakarta adalah kota yang tumbuh berkembang, bersama masyarakatnya yang juga berkembang,” jelas Yayat.
Senada dengan Yayat, Menteri Agama Republik Indonesia Nasarudin Umar yang juga hadir dalam acara “Bentang Harapan JakAsa” turut mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, pertemuan para mantan gubernur ini semakin mengukuhkan keyakinan bahwa kota ini dibangun dari nilai toleransi yang tinggi.
”Kita berterima kasih kepada Pak Pj. Gubernur yang menjadikan Jakarta ini seperti Indonesia kecil. Menghimpun yang berserakan, menyatukan yang berbeda. Ini luar biasa. Kita sangat berharap Jakarta akan menjadi kiblat peradaban dunia Islam modern, kiblat percontohan untuk adanya kesetaraan, adanya toleransi umat beragama dan juga adanya kesetaraan gender,” terangnya.(chm)
Load more