tvOnenews.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) menggelar Jakarta Update bersama media massa di Balairung, Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, pada Selasa (21/1). Acara ini mempertemukan Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi yang didampingi sejumlah Kepala Perangkat Daerah dengan awak media massa di Balairung.
Jakarta Update digelar dengan konsep serius tapi santai. Pj. Gubernur Teguh bersama para pendamping dan jurnalis duduk lesehan beralas karpet dan bean bag sambil berdiskusi. Ada lima isu yang dibahas kali ini, yaitu proses Persetujuan Bangunan Gedung (PBG); penataan kawasan dan permukiman; antisipasi musim hujan; kebakaran yang sedang terjadi, terutama di Plaza Glodok dan Kemayoran; hingga proses naming right atau hak penamaan stasiun MRT Jakarta di Cipete Raya menjadi Stasiun Cipete Raya Tuku.
"Jadi, hal pertama yang akan dibahas terkait PBG, di mana ini berkorelasi dengan Program Strategis Nasional (PSN), yaitu pemerintah ingin membangun tiga juta rumah. Hal ini sekaligus menjadi komitmen kita untuk meningkatkan pelayanan publik. Untuk mendapatkan PBG, ada beberapa tahapan, tapi prosesnya sangatnya cepat. Khusus di Jakarta, bisa dilakukan di bawah 30 menit, tepatnya bisa berhasil dalam 17 menit 31 detik, padahal itu pakai proses bayar. Jadi, perlu saya sampaikan, sepanjang persyaratannya jelas, tuntas, itu bisa cepat prosesnya. Penerbitan PBG itu juga sebenarnya tidak membutuhkan waktu yang lama," ujar Pj. Gubernur Teguh.
Kemudian, hal kedua yang dijelaskan oleh Pj. Gubernur Teguh adalah penataan kawasan permukiman agar warga memiliki tempat tinggal yang layak huni. Ia menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta bersinergi dengan Yayasan Buddha Tzu Chi bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman untuk menata kawasan padat penduduk. Launching Program Rumah Layak Huni sudah dilakukan di Tanah Tinggi, Johar Baru, pada Senin petang (20/1).
"Kita lihat di wilayah Johar Baru, di Tanah Tinggi, nanti akan ada renovasi di sana. Kami juga sampaikan hal ini di wilayah Jakarta Barat, seperti Palmerah. Namun, ini tidak mengalihkan perhatian kita terkait penataan penduduk di bawah kolong tol, ini kita lakukan terus secara smart, khususnya di wilayah Jakarta Utara dan sebagian Jakarta Barat. Lalu, untuk pengisian rusun yang di Pasar Rumput masih terus dilakukan, karena belum full, di sana masih berjalan, hanya perlu clear dokumennya (oleh warga calon penghuni)," jelas Pj. Gubernur Teguh.
Selanjutnya, Pj. Gubernur Teguh menjelaskan, upaya Pemprov DKI Jakarta dalam menghadapi musim hujan. Ia mengungkapkan, Pemprov DKI Jakarta masih mengambil berbagai langkah antisipasi, seperti pembangunan saluran makro dan pendukung. Namun, saluran tersebut hanya mampu menampung air dengan curah hujan maksimal 150 milimeter per hari, serta saluran pendukung maksimal hanya menerima curah hujan 100 milimeter per hari.
"Jadi, kita sangat intens memperhatikan terkait update perkiraan cuaca yang diberikan BMKG, kalau bisa kita ansitipasi. Lalu, untuk kejadian rob, pembangunan tanggul pantai sudah diungkapkan akan selesai tahun 2030. Tapi, kami tidak bisa hanya menunggu, kami selalu merapatkan hal ini menjadi pembahasqn bersama. Jadi, tahun 2025 akan dibangun tanggul mitigasi yang sudah ada di beberapa wilayah. Sehingga, nantinya tanggul itu dapat membantu menangani masalah rob. Dengan tanggul mitigasi ini kita upayakan genangan bisa teratasi dan rob bisa kita minimalisir," ungkap Pj. Gubernur Teguh.
Load more