Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Provinsi DKI Jakarta Satriadi Gunawan turut menanggapi kebakaran di Plaza Glodok. Menurutnya, ada empat poin yang perlu diperhatikan dalam melakukan mitigasi bencana kebakaran, yaitu akses petugas pemadam kebakaran, ketersediaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan), ketersediaan alat evakuasi seperti tangga penyelamatan, serta pelindung penyelamatan kebakaran gedung.
"Ini yang harus menjadi perhatian kita. Di Plaza Glodok, pada 2023, kami menilai kondisi gedung belum memenuhi empat hal untuk standar mitigasi tersebut. Jadi, kami juga selalu melakukan sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat untuk menangani pencegahan kebakaran gedung di Jakarta. Hampir setiap tahun kita keluarkan sertifikat keselamatan kebakaran, setelah dilakukan pembinaan," kata Satriadi Gunawan.
Asisten Pemerintahan Sekda Provinsi DKI Jakarta Sigit Widjatmoko menambahkan, dalam setiap peristiwa kebakaran, Pemprov DKI Jakarta berupaya menyelamatkan dan mengamankan warga. Untuk kebakaran di Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, terdapat dua lokasi pengungsian yang sudah disediakan bagi warga terdampak.
“Tidak hanya bantuan logistik, tetapi juga pendampingan dan konseling bagi warga terdampak. Ada pula pos kesehatan yang disiagakan untuk warga terdampak,” ujar Sigit.
Di samping itu, Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekda Provinsi DKI Jakarta Afan Adriansyah juga menambahkan, Pemprov DKI Jakarta membuka dialog bersama warga yang terdampak kebakaran di Kemayoran tersebut terkait relokasi warga ke hunian yang lebih layak. “Kami menawarkan beberapa titik, warga cenderung menginginkan yang dekat dengan lokasi awal. Ada rusun Wisma Atlet di Danau Sunter yang sedang dalam tahap renovasi. Kalau warga berminat dan proses renovasi selesai, ini juga bisa menangani permasalahan permukiman padat penduduk di Kemayoran,” ungkap Afan.
Load more