Kotawaringin Timur, Kalteng - Kalangan anggota DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), merasa jengah dengan beredarnya sebuah video yang di dalamnya nampak seorang oknum pejabat Pemkab Kotim yang tengah menggelar pertemuan dengan sekelompok warga.
Namun yang jadi persoalan, dalam video tersebut terdengar ucapan dari oknum pejabat yang dianggap telah melecehkan lembaga DPRD.
"Narasi yang disampaikan kepada warga, oknum pejabat itu menegaskan supaya warga, jangan melapor atau berkordinasi dengan anggota dewan bila ada persoalan di desa. Warga diminta untuk melapor atau berkordinasi dengan kades, camat, atau bupati," ucap M. Abadi, anggota DPRD Kotim yang juga menjabat selaku ketua BK, Jumat (15/4/2022).
Alasan oknum pejabat tersebut melarang warga melapor ke lembaga dewan, sambung Abadi, karena lembaga dewan bukan sebagai eksekutor, tapi pemkab lah yang sebagai eksekutor dan bisa memutuskan suatu persoalan yang dihadapi warga.
"Pemikiran seperti ini sangat tidak benar, dan ini adalah pelecehan terhadap lembaga. Bupati harus memberi sanksi tegas kepada oknum pejabat tersebut. Saya minta bupati untuk mencopotnya dari jabatannya," tegasnya berapi-api.
Pernyataan oknum pejabat yang viral di medsos ini, langsung menuai kritikan dari netizen. Mereka menilai pernyataan itu tidak pantas diucapkan oleh seorang pejabat tinggi, dan berharap Bupati Kotim, Halikinnor, untuk menindak tegas oknum pejabat tersebut.
Sementara itu, Assisten I Bidang Pemerintahan Setda Pemkab Kotim, Diana Setiawan, yang disebut-sebut sebagai orang yang berbicara dalam video yang saat ini viral di media sosial tersebut, tidak membantah jika orang yang berbicara dalam video itu adalah dirinya.
Load more