Jakarta, - Sejumlah masyarakat DKI Jakarta mengaku risih terhadap fenomena remaja "Sudirman, Citayam, Bojonggede dan Depok" (SCBD) yang melakukan aktivitas Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat. “Jadi terlalu rame ya, soalnya hampir tiap hari mereka datang, buat nongkrong di sini,” ucap salah satu warga, Wahyu Purnomo kepada wartawan di Jakarta, Sabtu.
Wahyu merasa kurang nyaman saat melintasi kawasan Dukuh Atas untuk menumpang kereta rangkaian listrik (KRL). Pasalnya, area tersebut menjadi padat.
Warga lainnya, Anggi Putri yang hampir tiap hari melintasi Stasiun Sudirman menyebutkan para remaja "SCBD" itu harus menjaga kebersihan agar masyarakat lain tetap kenyamanan. “Kalau saya sendiri tidak masalah ya, toh ini tempat umum siapa saja boleh datang ke sini, cuma jaga kebersihan saja, terutama puntung rokok jangan buang sembarangan,” ujar karyawati bank swasta itu.
Anggi juga berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap mengatur dan mengawasi para anak muda. Tentunya agar mereka tetap tertib dan tidak meresahkan di ruang publik.
Salah seorang karyawan perusahaan teknologi informasi, Ahmad Reza menyebutkan kegiatan para remaja SCBD itu menimbulkan kerumunan dan mengabaikan protokol kesehatan, seperti tidak mengenakan masker. “Saya lihat mereka banyak yang nggak pakai masker, kalau bisa para petugas juga ikut menertibkan mereka yang lalai, takutnya kasus Covid-19 naik lagi,” ucap Reza.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan belum ada larangan mengenai kegiatan Citayam Fashion Week (CFW) yang digelar di zebra cross Dukuh Atas. Anies Baswedan juga menambahkan para remaja bisa berkunjung kapan saja dan beraktivitas tanpa harus mendapatkan izin terlebih dulu. (ant/toz)
Load more